Rabu 29 Apr 2015 12:45 WIB

Bank BJB Optimalkan Linkage dengan BPR

Rep: Sandy Ferdiana/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Dirut Bank BJB Ahmad Irfan (tengah) bersama jajaran direksi memberikan keterangan usai acara analyst meeting 1Q-2015 di Jakarta, Selasa (28/4).
Foto: Republika/Prayogi
Dirut Bank BJB Ahmad Irfan (tengah) bersama jajaran direksi memberikan keterangan usai acara analyst meeting 1Q-2015 di Jakarta, Selasa (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA – Dalam mengoptimalkan pertumbuhan kredit, Bank BJB akan menggandeng Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersebar di Jabar dan Banten. Bank BJB menargetkan 10 persen kredit mikronya disalurkan melalui BPR.

 

Rencana itu diungkapkan Direktur Mikro Bank BJB Agus Gunawan kepada //Republika// seusai //analyst meeting// 1Q-2015 di Jakarta, belum lama ini. Dalam //analyst meeting// itu terungkap sejumlah prestasi Bank BJB pada triwulan pertama 2015. Di antaranya raihan laba bersih sebesar Rp 388 miliar dengan total aset mencapai Rp 87,6 triliun.

 

Laba bersih itu meningkat 18,9 persen //year on year// (yoy). Sementara kenaikan asetnya hingga semester I 2015 mencapai 11 persen //(year on year)//. Agus menjelaskan, total kredit yang disalurkan Bank BJB mencapai Rp 49,9 triliun atau tumbuh 9,5 persen.

 

 Pertumbuhan kredit dan laba itu, papar dia, akan lebih meningkat pada triwulan II 2015 dan seterusnya. Menurut Agus, prestasi kerja Bank BJB pada triwulan I ini mengindikasikan pertumbuhan yang akan dialami di 2015.

 

Terlebih lagi, papar Agus, mulai tahun ini Bank BJB akan lebih fokus dalam menyalurkan kredit mikro. Kali ini, pihaknya tidak akan asal menyalurkan kredit mikro. Sedikitnya terdapat 32 BPR yang akan menjadi mitra Bank BJB dalam menjalankan program //linkage//.

 

Selain melibatkan BPR, sambung Agus, Bank BJB pun akan memberi pelatihan dan pendampingan kepada para debitur mikro. ‘’Tujuannya agar debitur mikro tersebut berdaya dan berbudaya,’’ ujar Agus.

 

Upaya lain dalam memaksimalkan penyaluran kredit mikro, ungkap Agus, yakni akan merevitalisasi keberadaan //waroeng// bjb. Saat ini, pihaknya memiliki 510 //waroeng// bjb yang tersebar di Jabar dan Banten.

 

Bagi //waroeng// bjb yang berprestasi, kata Agus, statusnya akan ditingkatkan menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP). Dengan peningkatan status tersebut, maka layanannya akan lebih maksimal.

 

Agus menuturkan, keberadaan Bank BJB harus semakin menggerakan geliat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pihaknya berkewajiban menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.    

 

 

 

Direktur Keuangan Bank BJB Nia Kania mengungkapkan, laba bersih pada triwulan pertama 2015 Rp 388 miliar, merupakan permulaan yang gemilang. Memasuki triwulan II, laba akan semakin meningkat seiring dengan rampungnya pembahasan APBD kabupaten/kota.

 

 

Strategi lain dalam menopang laba Bank BJB, menurutnya, yaitu dengan meningkatkan //market share// dana pihak ketiga (DPK) melalui promosi, pemasaran produk dana dan inovasi produk. Pihaknya pun terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dengan peningkatan elektronik //banking//. Bank BJB, tegas dia, akan terus menjadi bank nasional dengan pertumbuhan profit yang tinggi dan berkesinambungan. ‘’Kami akan menunju //next level//,’’ tuturnya.

,

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement