Kamis 30 Apr 2015 11:09 WIB

Saham Asia Tergelincir, Euro Menguat Terhadap Dolar AS

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Satya Festiani
 Seorang pria berdiri di depan papan elektronik Nikkei 225 index di Tokyo.
Foto: AP//Itsuo Inouye
Seorang pria berdiri di depan papan elektronik Nikkei 225 index di Tokyo.

EKBIS.CO, TOKYO -- Saham-saham Asia tergelincir dan euro menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis (30/4) pagi. Hal ini disebabkan data Amerika Serikat (AS) semalam menunjukkan ekonomi negara tersebut tumbuh lebih lambat dari target di kuartal pertama 2015.

 

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,5 persen. Indeks Nikkei Jepang anjlok 1,6 persen dan saham-saham Korea Selatan dan Australia juga mencatat kerugian.

Ekonomi AS tumbuh hanya 0,2 persen pada kuartal pertama, turun tajam dari 2,2 persen pada periode sama tahun lalu. Data mengecewakan ini membuat prospek kenaikan suku bunga oleh the Federal Reserve Juni nanti meredup.

"Semua pernyataan the Federal Open Market Committee (FOMC) memberi penilaian sama akan perlambatan ekonomi AS saat ini. Nada mereka berhati-hati dan tidak seoptimistis pernyataan sebelumnya," kata ekonom Rabbank, dilansir dari Reuters, Kamis (30/4).

Euro stabil di level 1,1118 per dolar AS dan sempat melonjak ke 1,1188 per dolar AS. Kenaikan imbas hasil utang zona euro juga membantu penguatan kecil mata uang Eropa ini. Bund Jerman mencatat kenaikan harian  terbesar dalam dua tahun semalam, memudarkan kekhawatiran deflasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement