EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (6/5) dibuka turun sebesar 26,57 poin di tengah minimnya sentimen positif yang dari dalam negeri dan eksternal.
IHSG BEI dibuka turun sebesar 26,57 poin atau 0,51 persen menjadi 5.133,73. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 6,75 poin (0,76 persen) ke level 885,97.
"Akumulasi sentimen negatif baik dari dalam negeri dan eksternal menjadi pemicu IHSG mengalami tekanan," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Rabu.
Alfiansyah mengemukakan bahwa sentimen dari dalam negeri yang memberikan dampak bagi pasar diantaranya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015 sebesar 4,71 persen, atau turun 0,5 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,21 persen. Sementara, jika dibandingkan dengan kuartal IV 2014, angka pertumbuhan ekonomi turun 0,18 persen.
Selain itu, lanjut dia, nilai tukar yang menembus level psikologis Rp 13.000 per dolar AS bisa kembali menjadi ancaman bagi pasar saham di dalam negeri. "Sentimen dari dalam negeri itu, menjadi salah satu katalis negatif bagi pasar yang berpotensi memicu tekanan bagi IHSG," katanya.
Sementara dari eksternal, ia mengatakan bahwa perkembangan yang terjadi di pasar global yang menjadi salah satu perhatian pelaku pasar yakni permasalahan utang Yunani. Ketidakpastian arah kebijakan Yunani dikhawatirkan berdampak pada stabilitas perekonmian di Eropa.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 94,42 poin (0,34 persen) ke 27.849,96, indeks Bursa Nikkei naik 11,62 poin (0,06 persen) ke 19.531,63, dan Straits Times melemah 16,82 poin (0,49 persen) ke posisi 3.455,47.