EKBIS.CO, MAKASSAR -- Tiga pekan menjelang bulan suci Ramadhan, berbagai harga bahan pokok mulai mengalami kenaikan. Harga beras, bawang dan ayam di beberapa daerah mulai memperlihatkan indikasi meningkat. Namun Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman berjanji bahwa harga barang seperti beras, bawang atau cabai tidak akan melonjak secara drastis pada bulan Ramadhan.
Dari perhitungan dia, stok beras sampai saat ini mencapai angka produksi gabah dari bulan Januari sampai April mencapai 32 juta ton. Sedangkan stok beras mencapai 20 juta ton. Kebutuhan beras di Indonesia sendiri setiap bulannya mencapai angka 2,6 juta ton. Artinya kebutuhan beras sebenarnya bisa mencukupi sampai tujuh bulan ke depan.
"Jangan sampai distributor atau pedagang mempermainkan harga sampai harga beras melambung karena stoknya cukup," kata Amran, Rabu (27/5).
Sementara mengenai harga bawang yang beberapa waktu terakhir mengalami naik turun harga, Amran menilai bahwa hal tersebut memang wajar. Karena produksi dari petani memang ada yang banyak dan ada yang sedikit. Terlebih dengan masa panen yang belum memasuki masa puncak membuat harga untuk sementara belum stabil.
Meski demikian, Amran menyebut telah melakukan pembicaraan dengan Kementrian perdagangan (Kemendag) untuk melakukan impor bawang atau cabai menjelang bulan Ramadhan. Namun jumlahnya akan disesuaikan karena jangan sampai membuat bawang atau cabai dari petani lokal anjlok saat masa panen tiba.
"Kita memang baru akan memasuki masa panen bawang pada bulan Juli nanti. Jadi kita juga perhatikan produksi petani mengenai perihal impor," ungkapnya.
Khusus mengenai bawang, Amran menjelaskan saat ini pemerintah pusat tengah mempersiapkan lahan baru untuk penanaman bawang. Sekitar 3000 hektare tambahan akan disebar di beberapa daerah di antaranya di Bima, Tapin dan Maluku. Harapannya tambahan lahan ini bisa menstabilkan harga bawang ke depannya. Terutama bawang merupakan bahan pokok masakan yang selalu di cari masyarakat.
Sedangkan untuk penambahan beras, Kementan juga tengah mempersiapkan 1000 hektare lahan yang nantinya bisa digunakan untuk menanam padi di kawasan Merauke. Beras dari lahan tersebut akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan beras di kawasan Merauke dan sekitarnya.