EKBIS.CO, JAKARTA -- Hasil pemeriksaan sample beras plastik yang dilakukan oleh Sucofindo berbeda dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Laboratorium Forensik Mabes Polri, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun menilai Sucofindo kemungkinan melakukan kekeliruan dalam pemeriksaan sample beras plastik. "Sucofindo mungkin keliru karena 6 lab lainnya tidak," katanya di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (27/5).
JK melanjutkan, dengan dikeluarkannya pernyataan tak adanya indikasi beras plastik setelah melakukan uji laboratorium, pemerintah pun mengklaim tengah berusaha memberikan perlindungan terhadap konsumen.
"Justru pemerintah sudah berusaha melindungi dengan memeriksa macam-macam," ujarnya.
Sementara itu, terkait ancaman Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang akan memenjarakan pelaku yang menyebarkan isu adanya beras plastik, Wapres memberikan dukungannya. Menurut dia, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap setiap informasi yang meresahkan masyarakat.
"Siapapun yang memberikan informasi yang meresahkan masyarakat tentu harus diperiksa karena ini memang meresahkan secara nasional kan, (jadi) harus diperiksa," tegasnya.
Dewi Septiani (29), pelapor adanya beras sintetis pun terancam akan dipidanakan akibat laporannya tersebut. Kendati demikian, JK menilai, proses hukum tak memandang siapapun pelakunya. Ia pun menegaskan, pelaku penyebar informasi yang meresahkan masyarakat justru berbahaya jika didiamkan.
"Ya dalam hukum kan tidak, tentu tidak dilihat apakah dia pekerjaannya apa, apakah tinggal dimana, kan tidak dilihat. Cuma siapa yang menyebabkan meresahkan masyarakat tentu berbahaya," jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Kepala Polri, Jenderal Badrodin Haiti mengumumkan hasil pengujian sampel beras yang diduga plastik dari Laboratorium Forensik Mabes Polri, Badan POM, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
Hasil lab menunjukkan beras plastik negatif namun hasil tersebut berbeda dengan hasil lab dari Socufindo yang menyatakan positif mengandung senyawa plastik.