Sabtu 11 Jul 2015 00:09 WIB

Ide Ekonomi Jokowi Dinilai seperti Ide Masa Penjajahan

Rep: Risa Herdahita/ Red: Ilham
Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal mensinergikan program jangka panjangnya dengan program jangka pendek. Hal ini menyusul pidato Jokowi sebelumnya yang mengatakan pemerintah akan berencana fokus di proyek infrastruktur pada jangka menengah dan jangka panjang.

Sebelumnya, hal ini sempat disinggung Presiden Jokowi saat ia menghadiri acara Silaturahmi dengan Dunia Usaha 'Presiden Menjawab Tantangan Ekonomi' di JCC, Kamis (9/7). Menurut Jokowi, buruknya infrastruktur menjadi hambatan bagi mesin pertumbuhan ekonomi. Perbaikan infrastruktur ini penting demi menekan biaya distribusi.

Ide ini, menurut Ferry, sama seperti yang dikemukakan oleh Daendels pada masa penjajahan. Saat itu masyarakat di negeri penjajah justru miskin. Kini, ide itu menurutnya kembali dipaksakan. "Infrastruktur seolah jawaban," katanya saat mendatangi Kantor Republika di Jakarta, Jumat (10/7).

Ferry menyatakan, untuk membangun infrastruktur semestinya sektor industri sudah lebih dulu ada dan berkembang. Infrastruktur seharusnya diposisikan sebagai pendukung dan penghubung. "Di Indonesia, infrastrutur dibangung di tengah masyarakat yang belum ada industrinya," lanjut dia.

Menurutnya, banyak elemen mendasar yang belum diselesaikan. Ia pun menyebut nasib petani dan nelayan yang makin terpinggirkan. Permasalahan ini merupakan dampak dari pemerintah yang salah fokus dalam membuat program dan kebijakan.

Ia mengusulkan, pemerintah seharusnya membuat stratifikasi sosial. Ini diperlukan supaya program pemerintah tidak terlalu digeneralisir sebagaimana yang terjadi saat ini. "Program sekarang selalu disamaratakan, Pemerintah Jokowi gagal melihat permasalahan itu," ungkap dia.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement