EKBIS.CO, BANDAR LAMPUNG -- Ekspor biji kopi robusta asal Lampung pada Juni 2015 mencapai 21.890 ton, senilai 37 juta dolar Amerika Serikat atau naik dibandingkan bulan lalu.
"Pada Juni, nilai ekspor kopi Lampung mencapai 14.539 ton senilai 25,24 juta dolar AS," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, Sabtu (25/7).
Ia menyebutkan, ekspor biji kopi robusta Lampung masih terus berlangsung dan cenderung naik. Apalagi sentra perkebunan kopi di daerah tersebut sedang panen.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, lanjutnya, menunjukkan ekspor biji kopi robusta daerah ini ke beberapa negara terutama di kawasan Eropa dan Asia.
Negara tujuan ekspor kopi Lampung itu, antara lain Aljazair, Armenia, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Mesir, Georgia, Jerman, Yunani, Hong Kong, India, Italia, Jepang, Malaysia, Maroko, Portugal, Rusia, Singapura, Swiss, Inggris, Afrika Selatan, Rumania, Iran, Amerika Serikat, dan Swedia.
Sementara itu, panen kopi di sejumlah sentra perkebunan kopi terutama di Lampung Barat diperkirakan naik 40 persen dibandingkan musim tahun lalu.
"Panen kopi tahun ini naik sekitar 40 persen bila dibandingkan musim tahun lalu. Tahun lalu panen kopi rata-rata 1,2 ton per hektare," kata Rohimin (45), petani kopi di Pajarbulan Lampung Barat.
Dia mengatakan panen tahun ini volumenya rata-rata sekitar 1,2 ton/ha. Tak hanya jumlah panen yang meningkat, harga biji kopi pun mengalami perubahan.
Misalnya, biji kopi kering dihargai Rp21.300/kg di tingkat pedagang pengepul. Sedangkan di tingkat pengekspor sebesar Rp22.800/kg. Padahal, harga di tingkat pedagang pengepul itu bulan lalu masih berkisar Rp20.000 hingga Rp21.000/kg.
Lampung merupakan pemasok kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 100.000 ton--131.000 ton per tahun, dengan luas areal kopi mencapai 173.670 hektare.