EKBIS.CO, JAKARTA -- Perdana Menteri Inggris Raya David Cameron mengatakan, Kerajaan Inggris ingin berbagi kisah sukses dengan berkontribusi dalam membangun Indonesia yang diramalkan masuk ke dalam 10 negara perekonomian terbesar pada 2030.
"Potensi di Indonesia besar. Bila saat ini Indonesia adalah negara perekonomian terbesar nomor ke-16, maka pada 2030 diprediksi menjadi perekonomian terbesar ke-10," kata David Cameron pada penutupan UK-Indonesia Business Forum di Jakarta, Selasa (28/7).
Indonesia sendiri merupakan negara pertama di luar Eropa yang dikunjungi Perdana Menteri Cameron sejak dia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Inggris Raya.
Cameron menyatakan, Indonesia memiliki banyak kesempatan yang baik dalam mengembangkan perdagangan dan investasi antara lain karena Indonesia memiliki 250 juta penduduk, dan banyak penduduk muda yang telah akrab dengan gawai teknologi.
PM Inggris mengakui bahwa telah banyak perusahaan dari negerinya yang telah mengembangkan bisnis dengan memadai di Indonesia seperti Marks n Spencer serta perusahaan manufaktur pesawat Airbus, dan perusahaan asuransi Prudential yang telah memiliki lebih dari dua juta pelanggan. "Kami ingin lebih banyak lagi perusahaan mengikuti kesuksesan mereka," katanya.
David Cameron juga menyatakan, karena Inggris dinilai berhasil dalam penyelenggasraan Olimpiade, maka pihaknya juga siap membantu Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games tahun 2018 mendatang.
Ia juga ingin agar kerja sama antara kedua belah pihak negara tidak hanya antara Jakarta dan London, tetapi juga antara daerah lain di Indonesia dengan kawasan lain di Inggris Raya.
PM Inggris juga menyatakan bahwa negaranya juga dikenal sebagai ibukota dari pengembangan sektor keuangan syariah Islam di negara-negara Barat. "Kami memiliki reputasi dalam transparansi dan melawan korupsi," kata Cameron yang memulai pidato dengan mengucapkan assalamualaikum itu.
Selain itu, ujar dia, di Inggris juga terdapat beragam universitas terbaik di dunia yang akan senang menerima mahasiswa dari Indonesia sekaligus membangun hubungan interpersonal antara kedua negara. "Bekerja samalah dengan kami karena kami bertekad untuk menolong. Inggris terbuka untuk bisnis dan pintu itu terbuka lebar bagi Indonesia," katanya dalam penutupan pidatonya di acara tersebut.