Rabu 29 Jul 2015 05:40 WIB

Ada 3,3 Juta Hektare Sawah Kekeringan, Ini Upaya Kementan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut, terdapat 3,3 juta hektare sawah terdampak dari 8,6 juta lahan persawahan yang mengalami kekeringan. Karenanya, pemerintah akan menganggarkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk membangun embung di sejumlah daerah endemis kekeringan.

"Khusus di Temanggung kita minta dana anggaran Rp 19 miliar untuk membuat embung," kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam rilis. Ketika itu ia dikabarkan tengah melakukan peninjauan embung di Desa Tlogopucang, Kecamatan Kadangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada Selasa (28/7).

Dalam mengantisipasi kekeringan, Amran menyebut pemerintah telah melakukan langkah antisipasi sejak Januari 2015. Langkah-langkah yang dilakukan di antaranya membangun irigasi, pembuatan sumur dangkal dan pembagian alat pertanian yang dapat mempercepat tanam. Dibagikan pula 36 ribu pompa air untuk membantu air naik di sejumlah sumber air yang dekat dengan lokasi lahan kering.

Data kementerian juga menyebut, terhitung Oktober 2014 hingha Juli 2015 tercatat sebanyak 52 hektare lahan persawahan mengalami gagal panen. Sedangkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya mencapai 159 ribu hektare. "Jadi kita berhasil selamatkan 100 ribu hektare persawahan dari gagal panen," katanya.

Penyebab gagal panen beragam dari mulai karena banjir, kekeringan dan serangan organisme pengganggu tanaman atau hama.   Permasalahan lainnya menyangkut lahan alih fungsi lahan persawahan ke non pertanian yang makin merajalela.

Oleh sebab itu, Amran berjanji melakukan sejumlah koordinasi dengan berbagai pihak terutama pada bupati dan gubernur untuk memperketat aturan alih fungsi laha  pertanian. "Sedang kita bicarakan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement