EKBIS.CO, JAKARTA -- Rupiah terus bergerak melemah. Dalam kurs tengah Bank Indonesia, Rupiah ditutup melemah ke posisi 13.492 per dolar AS pada Senin (3/8) dari sebelumnya 13.481 dolar As, Jumat pekan lalu.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan, Bank Indonesia akan terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Bank Indonesia terus memantau dan mengintervensi di pasar.
"Kenapa cadangan devisa menurun antara lain karena kita melakukan intervensi di pasar valuta asing," jelasnya kepada wartawan di gedung Bank Indonesia, Senin (3/8).
Perry menjelaskan, depresiasi rupiah dipengaruhi isu ketidakpastian di global yang terus berlanjut. Terlebih adanya kemungkinan kenaikan suku bunga bank sentral AS atau fed fund rate (FFR).
Sebelumnya, rupiah juga terpengaruh kondisi di Yunani dan pelambatan ekonomi di Cina berdampak pada perkembangan harga saham di Cina.
Menurut Warjiyo, beberapa waktu lalu terjadi aliran modal keluar (capital outflow) di pasar saham. Sedangkan portofolio yang masuk ke surat berharga negara (SBN) dinilai masih cukup besar.
"Bank Indonesia akan intervensi di pasar sesuai dengan kondisi fundamental dan teknikal yang berkembang dari waktu ke waktu," tegasnya.