EKBIS.CO, SHANGHAI -- Setelah turun 7,1 persen pada perdagangan Senin (24/8) pagi, Indeks Saham Shanghai (SSE) terus anjlok 8,45 persen pada tengah hari. Ini pun otomatis menerabas level yang sebelumnya disebut sebagai bottom line.
SSE telah jatuh 246 poin menjadi 3.261 pada pukul 09.52 waktu Beijing. Padahal sebelumnya, pemerintah menentukan bottom line ada di leve 3.500 untuk Indeks Shanghai itu.
Austalian Financial Review melaporkan (24/8) saat ini semua mata sedang fokus pada apakah entitas yang didukung oleh pemerintah Cina akan mulai membeli saham demi membendung kerugian mereka. Sementara, regulator sekuritas negara itu telah mengatakan hanya akan campur tangan ketika ada volatilitas biasa atau risiko sistemik.
"Penurunan harga saham selama sepekan terakhir telah menyentuh batas intervensi pemerintah untuk mendukung pasar," kata Kepala Ekonom Asia di Capital Economics, Mark Williams.
Kejatuhan saham Cina, sejauh ini dipicu oleh kekhawatiran pelambatan ekonomi negara itu. Pasar berharap Bank Sentral Cina akan mengambil tindakan selama akhir pekan ini untuk menurunkan suku bunga.
Selain SSE, Shenzen Composite Index juga menunjukkan penurunan sejauh 7,61 persen pada siang ini WIB. Sementara Indeks Hang Seng di Hong Kong pun terpantau turun 5 persen ke level terendah sejak Maret 2014, yaitu 21290,23.
Williams yakin pasar Shanghai akan jatuh 15 persen pada akhir tahun ini. Meski di balik itu ia juga percaya prospek ekonomi Cina tak akan seburuk yang ditakutkan kebanyakan orang.