Ahad 27 Sep 2015 19:05 WIB

Ekonomi Lesu, Mobil Bekas Masih Bergeliat

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Penjualan Mobi Bekas. Pegawai mengelap mobil yang dipajang salah satu showroom di pusat penjualan mobil bekas Mangga Dua, Jakarta, Rabu (2/7).(Republika/ Wihdan).
Foto: Republika/ Wihdan
Penjualan Mobi Bekas. Pegawai mengelap mobil yang dipajang salah satu showroom di pusat penjualan mobil bekas Mangga Dua, Jakarta, Rabu (2/7).(Republika/ Wihdan).

EKBIS.CO, MALANG -- Kondisi ekonomi Indonesia yang sedang lesu tak mempengaruhi animo masyarakat Malang dalam berburu mobil bekas (Mobkas). Selain harga yang lebih murah, kualitas dan harga jual mobil juga masih menjadi salah satu penyebabnya.

Hal tersebut tampak dalam Bursa Mobil Bekas Ngalam yang diprakarsai Asosisai Pedagang dan Perantara Mobil Malang(APPM) yang di adakan di Jl Niaga, Lapangan Rampal, Kota Malang,

Bendahara APPM, Triworo mengatakan animo masyarakat membeli mobil bekas masih stabil. Ia melihat belum ada tren penurunan pembelian sejak gelaran Mobil Bekas ini dimulai pada pertengahan tahun lalu. “Sampai siang ini saja, sudah ada enam mobil yang laku dibeli,” kata Triworo, Ahad (27/9).

Ratusan pengunjung memadati Bursa Mobil Bekas yang diikuti sekitar 76 jenis mobil dari berbagai wilayah di Malang. Mereka berusaha mencari mobil, yang sesuai dengan spesifikasinya, serta harganya. Triworo mengatakan jika mobil jenis keluarga adalah yang paling banyak terjual. “Untuk kendaraan yang paling banyak diburu variatif, tergantung kebutuhan pembeli,” tambahnya.

Rahmat Widodo, calon pembeli dari Kecamatan Kepanjen, Malang, mengatakan dari sisi kualitas,  kualitas mobil bekas sebenarnya tak berbeda jauh dengan mobil yang baru. Tapi pembeli harus jeli, dan harus mencoba agar kenyamanan dan kualitasnya terbukti.

“Saya lebih memilih mobil bekas daripada yang baru karena harga yang lebih murah. Kalau dijual lagi pun harganya tak terlalu turun," tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement