EKBIS.CO, ROTE -- Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan pembukaan Festival Serat dan Warna Alam Indonesia ”Swarna Fest 2015” di Rote, Nusa Tenggara Timur. Dan mengakui serta mengapresiasi peran pelaku industri kreatif yang berkontribusi pada perekonomian dan pertumbuhan industri nasional.
Selain nilai ekonomi, para pelaku industri ini juga memperkuat citra produk Indonesia yang ramah lingkungan. Industri kreatif di Indonesia menyumbang PDB 6,3 persen atau Rp 104,73 triliun dan ekspor barang kreatif Indonesia di peringkat 25 dunia di tahun 2014, meningkat dari peringkat 85 di tahun 2013.
Menteri Perindustrian, Saleh Husin, menyatakan pelaku industri kreatif khususnya di bidang tenun dan batik punya stamina yang kuat sehingga konsistensi dalam memanfaatkan bahan baku ramah lingkungan. Rekan-rekan juga penuh semangat melestarikan kekayaan adat dan kearifan lokal Indonesia melalui penggunaan serat dan warna alami.
Ia mengaku optimistis, industri kreatif ini semakin berkembang seiring perlindungan pemerintah yang dilakukan melalui pendekatan indikator geografis. Akhir September lalu, enam kementerian menandatangani nota kesepahaman tentang perlindungan dan pengembangan potensi produk indikasi geografis.
Menurutnya, dalam pengembangan tenun Rote dan pewarna alami, Kementerian Perindustrian bekerjasama dengan desainer Merdi Sihombing. "Salah satu karya Merdi yang bermotif tenun Rote telah dipesan oleh Louis Vuitton untuk dikembangkan mereka dan dipamerkan Jakarta Fashion Week kemarin," kata Saleh.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Euis Saedah mengungkapkan pasar internasional memang cenderung membangkitkan kembali penggunaan warna-warna alam karena sifatnya yang ramah lingkungan. Sehingga, dengan pemakaian pewarna alami, diharapkan pemprov NTT dapat meningkatkan pendapatan penenun.
Wakil Gubernur NTT Benny Alexander Litelnoni mengatakan kreativitas mama-mama penenun menciptakan nilai tambah dan menambah kesejahteraan. Sekaligus mempertahankan hasil budaya NTT. Khusus di Kabupaten Rote Ndao, Kemenperin memberikan pelatihan dan bimbingan teknis untuk pakaian jadi, gula semut, pendampingan pencelupan warna alam, dan kerang-kerangan.
Bupati Rote Ndao, Lens Haning mengatakan pengembangan industri kreatif di Rote Ndo dilakukan sesuai dengan potensi daerah dan kreativitas masyarakat.
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 500 orang yang berasal dari perajin tenun yang menggunakan serat dan warna alam serta IKM-IKM produk unggulan dari Kabupaten Rote Ndao, desainer, penggiat warna dan serat alam.
Pada tahun 2014, peringkat Indeks Inovasi Global Indonesia menempati peringkat 87 dari 126 negara berdasarkan hasil Survei INSEAD (Institute European d’Administration des Affairs), meningkat dari peringkat 99 pada 2012.
Sedangkan, peringkat ekspor barang kreatif Indonesia tumbuh menjadi peringkat 25 di tahun 2014 dari peringkat 85 di tahun 2013.
Data statistik menunjukkan kontribusi industri kreatif terhadap PDB dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2013 sebesar 6,9 persen, lalu meningkat menjadi 7,6 persen pada tahun 2014, dan tahun ini diperkirakan mencapai 8-9 persen.
Sampai dengan Juni 2015 sumbangan industri kreatif terhadap PDB telah mencapai 6,3 persen, atau mencapai Rp 104,73 triliun. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81 persen. Kemudian, disusul oleh produk fesyen dengan pertumbuhan 7,12 persen, periklanan sebesar 6,02 persen, dan arsitektur 5,59 persen.