EKBIS.CO, NEW YORK -- Gubernur Bank Sentral AS atau Federal Reserve AS Janet Yellen memperkirakan ekonomi Amerika Serikat akan terus tumbuh cukup kuat untuk mendukung kenaikan suku bunga pertama dalam sembilan tahun terakhir.
Yellen tidak berkomentar tentang apakah The Fed akan menaikkan suku bunga acuan federal fund pada pertemuan berikutnya dalam dua minggu mendatang. Namun, ia memperingatkan bahwa, setelah mempertahankan suku mendekati nol selama hampir tujuh tahun, penundaan kenaikan suku bunga bisa menimbulkan risiko besar bagi perekonomian dan pasar keuangan.
Dalam pidatonya di Economic Club of Washington, Yellen mengatakan dia masih melihat pelambatan di pasar pekerjaan AS dan inflasi yang masih lemah, dua masalah yang menghambat bank sentral AS dari pengetatan kebijakan moneter sepanjang tahun ini. Namun, dia percaya bahwa laju pertumbuhan berkelanjutan selama beberapa tahun ke depan akan memperbaiki pasar tenaga kerja yang pada akhirnya memacu kenaikan harga.
"Saya mengantisipasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan pada kecepatan moderat yang akan cukup untuk menghasilkan peningkatan tambahan dalam pekerjaan, pengurangan lebih lanjut dalam pelambatan pasar tenaga kerja, dan kenaikan inflasi ke target kami dua persen," kata dia.
Meski demikian, Yellen memperingatkan bahwa menunggu lebih lama lagi untuk mulai menaikkan suku bunga memiliki risiko tersendiri. "Pengetatan mendadak akan berisiko mengganggu pasar keuangan dan bahkan mungkin secara tidak sengaja mendorong ekonomi ke dalam resesi."
Komentar Yellen tersebut meningkatkan ekspektasi bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan memutuskan kenaikan suku bunga di pertemuan 15-16 Desember. Suku bunga the Fed berada di 0 persne-0,25 persen sejak Desember 2008.
" Sambutan Yellen membuatnya cukup jelas ... bahwa ia percaya kondisi-kondisi untuk menaikkan suku bunga telah terpenuhi," kata Ian Shepherdson dari Pantheon Macroeconomics.