Jumat 11 Dec 2015 10:22 WIB

BKPM: Jepang Jadi Lumbung Investasi Asing di Indonesia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kepala BKPM Franky Sibarani.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kepala BKPM Franky Sibarani.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjaga tren positif investasi Jepang yang masih menunjukkan minat positif dan komitmen investasi tinggi. Pada periode 22 Oktober 2014 hingga 4 Desember 2015 minat investasi Jepang tercatat 11,4 miliar dolar AS dan komitmen investasi ditandai dengan perusahaan Jepang yang telah mendapatkan izin prinsip mencapai 5,7 miliar dolar AS.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, Jepang tetap akan menjadi salah satu lumbung investasi FDI yang masuk ke Indonesia untuk tahun depan. Dia memperkirakan, minat maupun stock komitmen yang masuk masih cukup tinggi hingga akhir tahun ini. Tren positif yang harus dijaga terutama untuk sektor prioritas antara lain industri padat karya, infrastruktur, dan pariwisata.

"Tiga sektor prioritas tersebut merupakan kontributor utama investasi dari Jepang," ujar Franky, Jumat (11/12).

Franky menambahkan, tiga sektor prioritas merupakan kontributor utama minat yang dikategorikan serius oleh tim Marketing Officer BKPM. Minat investasi tersebut terdiri dari sektor padat karya yang mencapai 2,05 miliar dolar AS, sektor infrastruktur 700 juta dolar AS, dan sektor pariwisata dan kawasan 650 juta dolar AS. 

Sedangkan dari perusahaan Jepang yang telah mendapatkan izin prinsip atau komitmen investasi di sektor infrastruktur mencapai 4,6 miliar dolar AS, dan industri padat karya sebesar 607 juta dolar AS.

Jepang merupakan salah satu kontributor utama terhadap pencapaian target realisasi investasi Indonesia. Dari data realisasi investasi yang dikeluarkan oleh BKPM periode Januari-September 2015, Jepang menduduki peringkat ketiga dengan nilai mencapai 2,5 miliar dolar AS dengan 1.318 proyek. Sedangkan di bawah Jepang, tercatat nilai investasi Korea Selatan sebesar 1 miliar dolar AS dengan 1.529 proyek dan Belanda 908 juta dolar AS dengan 301 proyek.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement