EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bekerja sama dengan tiga bank nasional lainnya turut membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kaltim – Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Nantinya PLTU ini mampu memproduksi listrik dengan kapasitas 2x110 megawatt.
Proyek ini akan dibiayai oleh kredit sindikasi dari keempat bank tersebut, dimana BNI bertindak sebagai mandated lead arranger dan agen fasilitas. Kredit tersebut disalurkan melalui PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Direktur Bisnis Banking I BNI Herry Sidharta mengatakan penyaluran kredit sindikasi tersebut menunjukkan aktifnya BNI dalam mendorong pembiayaan di sektor-sektor infrastruktur penting yang keberadaannya dirasakan langsung oleh banyak orang. Kelistrikan merupakan salah satu dari subsektor utama infrastruktur yang mendapatkan pembiayaan BNI, selain transportasi, minyak dan gas, konstruksi dan jalan tol, serta telekomunikasi.
"Pada akhir kuartal III, khusus untuk penyaluran kredit yang membiayai pembangunan proyek infrastruktur, BNI mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,6 persen, salah satunya disalurkan ke sektor kelistrikan,” tutur Herry dalam siaran pers, Jumat (18/12).
Pada kredit sindikasi pembangunan PLTU Kaltim – Teluk Balikpapan kali ini, BNI menyalurkan kredit dengan porsi senilai lebih dari Rp 600 miliar, dari total kredit lebih dari Rp 2 triliun. Hubungan kerja sama BNI dengan PLN telah berjalan semakin signifikan mulai 1992. Dukungan BNI kepada PLN dapat dilihat dari outstanding fasilitas kredit yang sudah mencapai lebih dari Rp 6 triliun per Oktober 2015, belum termasuk kucuran kredit lainnya yang disalurkan pada perusahaan anak PLN.
Dukungan BNI terhadap PLN tidak terbatas hanya pada dukungan financial. BNI juga siap memberikan pelayanan terpadu bagi PLN, mulai dari fasilitas lindung nilai (hedging), penerimaan tagihan listrik, layanan trade finance, consumer loan, cash management, hingga asuransi jiwa bagi para pegawai PLN dan perusahaan anaknya.