Kamis 24 Dec 2015 09:14 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2016 Diprediksi 5,2 Persen

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Taufik Rachman
Ichsanuddin Noorsy
Ichsanuddin Noorsy

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengamat ekonomi poltik Ichsanuddin Noorsy memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2016 berkisar 4,8 hingga 5,2 persen. Namun, ada tantangan besar di depan kita yang harus dihadapi.

Dokumen kebijakan ekonomi makro yang diserahkan pemerintah ke DPR pada Mei 2015 dan nota keuangan serta Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 menuliskan bahwa Indonesia tidak siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dimulai pada 1 Januari 2016. Saat itu, 10 negara ASEAN memberlakukan kebebasan berinvestasi, barang, jasa, modal, dan tenaga kerja.

"Data Forum Ekonomi Dunia menunjukkan, menurunnya daya saing Indonesia dari posisi 34 ke 38 serta menurunnya human capital index dari posisi 53 ke 69. Penurunan juga terjadi pada indeks kesejahteraan dan indeks ketahanan pangan," ujarnya, semalam.

Dalam situasi itu, sepulang dari Asean Summit di Kuala Lumpur, Malaysia, Presiden Joko Widodo berusaha menumbuhkan semangat rakyat menjemput MEA. Usaha ini menyusul tawaran Jokowi kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Oktober lalu bahwa Indonesia siap bergabung dengan Trans Pacific Partnership (TPP).

Di panggung ekonomi internasional, TPP disebut sebagai global corporate coup terhadap kedaulatan negara. Memang Brunei dan Singapura setuju, sementara Malaysia dan Vietnam masih dalam taraf negosiasi. "Yang pasti, TPP akan menjadi tantangan yang sulit teratasi oleh Indonesia dalam konteks pangan, energi, keuangan, dan tenaga kerja," kata Ichsanuddin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement