EKBIS.CO, PALEMBANG -– Di tengah lesunya harga batu bara di pasar internasional, PT Bukit Asam (PTBA) Tbk pada 2015 mampu mendongkrak penjualannya.
“Sepanjang 2015 PTBA mampu meningkatkan volume penjualan batu bara sekitar tujuh persen dibanding penjualan pada 2014. Pada 2014 penjualan batu bara kami sebesar 17,96 juta ton dan tahun 2015 meningkat menjadi 19,17 juta ton,” kata Milawarma Direktur Utama PTBA, Selasa (5/1).
Menurut Milawarma, dari penjualan seesar 19,17 juta ton tersebut, lebih dari 50 persen penjualan batu bara PTBA untuk memenuhi pasar domestik. “Penjualan domestik pada 2015 sebesar 10,13 juta ton, sedangkan untuk memenuhi pasar ekspor sebesar 9,03 juta ton atau sekitar 47 persen. Untuk ekspor mengalami peningkatan sebesar empat persen dibanding ekspor 2014,” ujarnya.
Milawarma yang didampingi Sekretaris Perusahaan PTBA Tbk Joko Pramono, menjelaskan bahwa BUMN tambang batu bara tersebut pada 2016 akan meningkatkan volume penjualan. “Kita rencanakan penjualan 2016 bisa meningkat sampai 52 persen atau sebesar 29,17 juta ton dibanding penjualan 2015,” katanya.
Menurut Joko Pramono, BUMN yang berkantor pusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) akan menapaki tahun 2016 dengan optimis bisa memenuhi rencana ata target penjualan juga target produksi dan pembelian batu bara.
PTBA memiliki potensi untuk mencapai target yang ditetapkan pada 2016. PTBA memiliki sumberdaya baru bara yang cukup besar di Sumsel, Riau, Sumatera Barat dan Kalimantan Timur. Sumberdaya batu bara PTBA sebesar 7,29 miliar ton dengan cadangan tertambang 1,99 iliar ton. “Kami juga sudah meningkatkan kapasitas pelabuhan dan dermaga batu bara yang ada di Kertapati, Sumatera Selatan dan di Tarahan, Lampung. Kapasitas pelabuhan Tarahan sudah ditingkatkan menjadi 25 juta ton pertahun dengan tambahan dermaga baru berkapasitas sandar 210 ribu DWT,” kata Joko Pramono.
Demikian pula dengan Dermaga Kertapati yang ada di Palembang kapasitasnya telah meningkat menjadi 3,7 juta ton. Demikin pula dengan PT Kereta Api yang telah menyelesaikan proyek double track dan penambahan lokomotif serta gerbong pengangkut batu bara dari Tanjung Enim ke Kertapati dan Tarahan.