Jumat 08 Jan 2016 18:00 WIB

Lima Strategi BKPM untuk Kejar Target 2016

Red: Nidia Zuraya
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan lima strategi untuk mengejar target realisasi investasi sebesar Rp 594,8 triliun atau naik 14 persen dibandingkan target 2015 sebesar Rp 519,5 triliun.

"Untuk 2016, kami berkontribusi terhadap tiga fokus pemerintah yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan pemerataan pembangunan. Ada lima strategi yang akan kami laksanakan tahun ini," kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam jumpa pers "Capaian 2015 dan Rencana 2016" di Jakarta, Jumat (8/1).

Lima strategi yang ditetapkan itu yakni meningkatkan layanan perizinan investasi, mengawal realisasi investasi, melakukan pemasaran investasi secara lebih terfokus, meningkatkan iklim investasi serta memastikan manfaat investasi untuk rakyat.

Franky menjelaskan dalam pelayanan perizinan investasi, sepanjang 2015 pihaknya telah menerbitkan 17.238 izin melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat serta mengubah sistem perizinan menjadi online yang memudahkan investor. Selain itu, sebanyak 162 izin kementerian/lembaga juga telah berhasil dilimpahkan ke PTSP Pusat. Belum lagi layanan izin investasi tiga jam juga sudah mulai sejak akhir 2015.

"Untuk 2016, izin investasi langsung konstruksi dan kawasan industri ramah investasi menjadi program-program yang akan dilaksanakan tahun ini," ujarnya.

Untuk mengawal realisasi investasi, BKPM menargetkan untuk mengawal 100 proyek tambahan dalam masa konstruksi tanpa meninggalkan proyek-proyek kawalan di 2015. "Selama 2015, kami mengawal 200 proyek, di mana sekitar 80 perusahaan kami kunjungi langsung dengan nilai investasi mencapai 17,13 miliar dolar AS dan menyerap tenaga kerja 278.116 orang. Tahun ini kami juga akan fokus mengawal proyek investasi di Indonesia bagian timur," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement