EKBIS.CO, JAKARTA -- Tiga belas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan penandatanganan nota kesepahaman guna membantu pemerintah mencapai kedaulatan pangan. Aksi tersebut berlangsung di Kantor Perum Bulog dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman sinergi 13 BUMN dalam Mendukung Kedaulatan Pangan dan Kerja Sama Perum Bulog dengan KTNA Nasional, Rabu (27/1).
Ketiga belas BUMN tersebut yakni Perum Bulog, Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Jaminan Kredit Indonesia (Jakrindo), Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), BNI, Mandiri, BRI, Perhutani, Berdikari, Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Pertani, Pupuk Indonesia dan Sang Hyang Seri (SHS). Harga pangan kembali melonjak terutama komoditas daging. Pemerintah menyebut, penyebabnya multisektor, tidak hanya disebabkan oleh produksi tapi juga alur distribusi lainnya.
"Kerja sama ini kita lakukan dengan internal maupun eksternal khususnya dalam mendukung ketersediaan pangan strategis nasional," kata Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti. Kerja sama, kata dia, harus berpegang pada prinsip korporasi dan peraturan perundang-undangan yang ada, agar membantu pemerintah menyediakan pangan dengan prinsip keterjangkauan.
Secara konseptual, kata dia, sinergi 13 BUMN sangat ideal karena menjangkau perputaran pangan dari hulu ke hilir. Di sektor produksi, terdapat BUMN penyedia benih dan pupuk dan sarana produksi. Ada pula BUMN yang berkonsentrasi pada aspek produksi pangan pascapanen hasil pertanian, penyedia pelaksana distribusi pertanian dan didukung oleh tiga bank besar.
Ketiga bank tersebut menurut Djarot sangat baik untuk menyumbang ketersediaan finansial di sektor pangan. "Dalam bisnis, termasuk pangan, finansial adalah darah, kalau bisnis bagus tapi darahnya tidak memadai, ini jadi susah," ujarnya. Sementara, Perum Bulog bergerak di bidang logistik dan siap mendistribusikan pangan yang terjangkau.
Penandatanganan nota kesepahaman 13 BUMN melibatkan Dirut Bulog Djarot Kusumayakti, Saiful Bahri dari SHS, Aas Asikin Idat dari Pupuk Induonesia, Ilham Setiabudi dari Pertani, B Didi Prasetyo dari RNI, Librato l Arif dari Berdikari, Mustoha Iskandar dari Perhutani, Sunarso selaku perwakilan Dirut BRI, Sulaiman A Arianto Wakil Dirut Bank Mandiri, Supraharto dari BRI, Budi Cahyono dari Asuransi Jasa Indonesia, Didin S Anwar Dirut Perum Jamrindo dan Anton Nurcandra dari Askrindo.
Baca juga: Darmin Minta Kemendag Telusuri Oligopoli Komoditas Daging