EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan stok beras aman meski terjadi kemunduran jadwal tanam di 2016. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan Suwandi menyebut data pembanding BPS yakni survei Sucofindol juga menegaskan pasokan cukup.
"Stok beras di akhir 2015 menjadi stok awal 2016, hasil Survei Sucofindo bekerja sama dengan Kemendag tahun 2007-2011 dapat digunakan untuk membantu menjelaskan keberadaan sebaran stock beras 2015," kata dia di Jakarta, Jumat (5/2).
Survei Sucofindo dilakukan sesaat setelah musim kemarau maupun setelah musim panen. Ia menerangkan, data stok beras terdiri dari stok yang ada di masyarakat dan stok di Pemerintah atau Bulog.
Stok beras di masyarakat terdiri dari persediaan di kantong petani, pedagang pengumpul, penggilingan, koperasi, grosir, pengecer, supermarket dan persediaan di kantong konsumen mencakup konsumen rumah tangga umum, rumah tangga khusus, rumah makan besar, rumah makan kecil, hotel, restoran dan lainnya. Jumlah stok beras berbeda-beda antarpelaku dan berbeda pula antarmusimnya.
Survei Sucofindo setelah musim kemarau periode Oktober 2010 menghasilkan data stok di produsen 64,21 persen, di pedagang 24,29 persen dan di konsumen 11,5 persen. Sedangkan survei setelah panen raya, Juni 2011 menyebutkan stok di produsen 81,51 persen, di pedagang 9,02 persen, dan di konsumen 9,47 persen. Hasil survei ini berguna untuk menjawab keberadaan sebaran surplus beras yang ada di masyarakat dan di Bulog.
"Berdasarkan perhitungan neraca beras tahun 2015 diperoleh ketersediaan beras surplus 10,25 juta ton beras," ungkapnya. Mengingat perhitungan neraca beras sudah termasuk penyerapan beras PSO dan komersial Bulog 2015 sebesar 2,7 juta ton, maka ketersediaan surplus beras di masyarakat menjadi 7,55 juta ton.
Menghitung sebaran surplus beras di masyarakat 7,55 juta ton dengan menggunakan hasil survei Sucofindo periode Oktober 2010, diperoleh sebaran stok berada di produsen 4,85 juta ton atau 64,21 persen, di pedagang 1,83 juta ton atau 24,29 persen dan di konsumen 0,87 juta ton beras atau 11,5 persen.
Ketersediaan beras di Pemerintah lewat gudang Bulog dinilai lebih mudah dicatat. Data Bulog per 2 Februari 21016 persediaan beras Bulog 1,4 juta ton, di antaranya 1,0 juta ton eksberas impor. "Stok Bulog ini cukup aman di saat menjelang panen raya sekarang," tuturnya.
Pada Februari 2016 telah dimulai momentum panen raya padi. Kementan memperkirakan produksi sekitar 5 juta ton gabah kering giling (GKG). "Maret panen 12,5 juta ton dan April 12,3 juta ton, prediksi ini dihitung dari data luas tanam padi Oktober 2015 hingga akhir Januari 2016," katanya.