EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai prospek BNI Syariah masih stabil didukung dengan beberapa indikator pendukung. Meskipun, BNI Syariah masih memiliki catatan pada NPF pembiayaan mikro dan BOPO.
Pefindo memberi peringkat perusahaan dan Sukuk Mudharabah 2015 BNI Syariah di peringkat idAA+ dengan prospek stabil.
Analis PEFINDO Handhayu Kusumowinahyu mengatakan, status BNI Syariah sebagai anak usaha penting bagi induknya (BNI) dengan kepemilikan BNI hingga 99,9 persen serta sharing brand name dan reputasi dengan BNI jadi salah satu pendukung. Portofolio pendanaan BNI Syariah juga dinilai masih kuat dengan CAR 15,2 persen dan Pefindo melihat akan CAR BNI Syariah akan dijaga 14,2 persen.
"Pefindo lihat pendanaan masih kuat dan masih cukup untuk mengimbangi pertumbuhan perusahaan," ungkap Handhayu dalam paparan bulanan kepada media di kantor Pefindo, Jakarta, Selasa (16/2).
Permodalan juga masih bagus dengan didukung induk. Dalam RBB, BNI sudah menyanggupi suntikan modal sekitar Rp 500 miliar kepada BNI Syariah jika dibutuhkan. Tapi Pefindo menilai modal BNI Syariah sendiri saat ini masih cukup.
Dengan begitu, dalam jangka menengah, manajemen BNI Syariah belum membutuhkan investor startegis dan ruang tumbuh pun masih terbuka. Investor strategis mungkin dibutuhkan dalam jangka panjang.
Di sisi lain, BNI Syariah disebut mengahadapi faktor pembatas berupa BOPO yang cukup tinggi, 89,8 persen. Meski masih lebih baik dibanding perbankan syarian, angka ini di atas rata-rata perbankan.
"Analisis kami, BOPO tinggi akibat NPF yang tinggi. Layanan perbankan tanpa kantor bisa jadi berkontribusi pada penurunan BOPO, tapi tidak signifikan," kata Handhayu.
Rencana BNI Syariah untuk mengurangi pembiayaan mikro karena NPF lebih besar dari pembiayaan griya, diharapkan bisa memperbaiki kualitas aset. Terlebih porsi pembiayaan konsumer mencapai 54 persen dan BNI Syariah masih akan fokus berbisnis di sana.
Pefindo bisa menaikkan peringkat BNI Syariah bila ada kenaikan posisi bisnis substatif dalam industri perbankan. Peringkat bisa juga turun bila ada penurunan signifikan atas dukungan induk (BNI).
Di akhir Desember 2014, NPF BNI Syariah mencapai 1,86 persen, relatif sama dengan 2013. Rasio NPF naik justru naik di akhir 2015 menjadi 2,53 persen.