EKBIS.CO, BOGOTA -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengambil langkah kontroversial dalam upaya menopang perekonomian negara tersebut. Maduro untuk pertama kalinya dalam 20 tahun akhirnya menaikkan harga minyak dan mendevaluasi mata uang.
Tak tanggung-tanggung, seperti dilansir The Guardian, untuk bensin jenis 95 oktan ia menaikkan sebanyak 6.086 persen dari 0,097 bolivars ke enam bolivar. Sementara untuk jenis 91 oktan akan dinaikkan 1.300 persen. Kenaikan ini akan mulai berlaku pada Jumat (19/2).
"Ini merupakan tindakan yang diperlukan, saya bertanggung jawab," ujar Maduro dalam pidatonya di televisi.
Venezuela selama ini terkenal memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, hingga menopang 95 persen pendapatan ekspor negara tersebut. Jatuhnya harga minyak dunia sejak pertengahan 2014, otomatis membuat perekonomian Venezuela terpuruk.
Dilansir BBC News, kenaikan harga bahan bakar akan menghemat subsidi negara sebesar 800 juta dolar per tahun. Namun meski menaikkan harga, Maduro mengklaim harga bahan bakar di Venezuela masih lebih rendah dari negara lain.
"Venezuela memiliki bensin termurah di dunia. Biaya itu bukan apa-apa," ujar Maduro.
Langkah ini berisiko memicu protes di negara yang tak stabil itu. Sebab warga Venezuela saat ini sedang berjuang dengan naiknya inflasi dan kekurangan bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng hingga kertas toilet.