Selasa 23 Feb 2016 08:16 WIB

Harga Minyak Menguat Dipicu Rencana Pengurangan Produksi

Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.

EKBIS.CO,  NEW YORK -- Harga minyak dunia menguat pada perdagangan Senin (22/2) atau Selasa (23/2) pagi WIB, karena para pedagang mempertimbangkan berlanjutnya pembicaraan pembekuan produksi oleh produsen-produsen minyak mentah utama di pasar global yang kelebihan pasokan.

Patokan harga AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Maret, naik 1,84 dolar AS menjadi berakhir di 31,48 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, patokan minyak Eropa, bertambah 1,68 dolar AS menjadi menetap di 34,69 dolar AS per barel di perdagangan London.

Pekan lalu Arab Saudi dan negara produsen minyak dunia non-OPEC Rusia dan Amerika Serikat mengumumkan kesepakatan untuk memangkas produksi jika produsen-produsen besar lainnya mengikuti.

Daniel Holder dari Schneider Electric mengatakan ada konsensus pasar bahwa perjanjian tidak akan mempengaruhi harga, karena tidak akan mengurangi pasokan. "Namun, ada kesepakatan dari pertemuan pekan lalu bahwa Rusia dan Arab Saudi akan bekerja sama dalam menyokong kemungkinan bahwa negara-negara akan bekerja sama pada pemangkasan produksi," Holder.

Proyeksi baru dari Badan Energi Internasional (IEA) pada Senin (22/2) juga memberi dukungan terhadap pasar. IEA memperkirakan produksi minyak serpih (shale oil) AS akan turun hingga 2017 sebelum pemulihan secara bertahap harga minyak akan mendorong kembali produksi.

Dalam Laporan Pasar Minyak Jangka Menengah-nya, IEA memperkirakan bahwa produksi minyak serpih AS akan turun 600 ribu barel per hari (bph) tahun ini dan turun lagi 200 ribu bph pada tahun depan.

Menurut laporan perusahaan jasa minyak Baker Hughes pada Jumat, jumlah rig minyak AS anjlok 26 rig menjadi 413 rig dalam pekan yang berakhir 19 Februari, tingkat terendah sejak Desember 2009.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement