Rabu 24 Feb 2016 08:00 WIB

BRI Syariah Tawarkan Sukuk Ritel 008 Rp 350 Miliar

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Sukuk Ritel (ilustrasi)
Foto: Antara
Sukuk Ritel (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Setelah berhasil memasarkan sukuk negara ritel seri SR007 tahun lalu, pada 2016 ini PT Bank BRI Syariah kembali dipercaya Kementerian Keuangan untuk menjadi salah satu agen penjual yang sukuk negara ritel seri SR008 kepada investor perorangan. Dalam penawaran kali ini, BRI Syariah mengajak investor untuk peduli pendidikan anak bangsa.

Dalam siaran resmi kepada Republika.co.id, Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoso  mengatakan pada 2016 ini BRI Syariah mendapat kuota Rp 350 milliar. Melalui lebih dari 270 jaringan kantor seluruh Indonesia, BRI Syariah yakin mampu mencapai target tersebut. Selain BRI Syariah, ada 19 bank umum lainnya dan enam perusahaan efek yang menjadi agen penjual SR008 ini.

Untuk sosialisasi, BRI Syariah menggelar investor dan media gathering bertema 'Sukuk Negara Ritel, Peduli Pendidikan Anak Bangsa' yang diselenggarakan di Bandung dan Mataram pada 19 Febuari 2016 serta Solo pada 22 Febuari 2016. BRI Syariah juga memberi cash back Rp 1 juta  dan kelipatannya kepada investor untuk pembelian SR008 minimal Rp 1 miliar.

Tiap investor berkewarganegraan Indonesia bisa berinvestasi mulai dari Rp 5 juta dan kelipatannya hingga maksimum Rp 5 miliar. Investor juga disyaratkan mempunyai rekening tabungan di salah satu bank umum syariah atau konvensional dan rekening surat berharga di salah satu sub-registry. Sukuk juga wajib dipegang investor selama minimal satu periode kupon (satu bulan) sebelum ditransaksikan. Di pasar sekunder BRI Syariah bertindak sebagai standby buyer bagi investor yang ingin menjual sebelum jatuh tempo.

Meski masa penawaran berjalan sejak 19 Februari hingga 4 Maret 2016, BRI Syariah hanya membuka penawaran hingga 3 Maret dan memberlakukan sistem kuota. Karena itu, investor harus sesegera mungkin memesan sukuk sebelum tanggal penawaran berakhir atau sebelum kuota habis.

SR008 adalah salah satu surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan prinsip syariah dan ditawarkan kepada investor perorangan (WNI) di pasar perdana dalam negeri. Tingkat imbal hasil SR008 sebesar 8,30 persen dan tetap sampai jatuh tempo. Imbah hasil dibayar setiap bulan dengan pajak yang lebih rendah dibandingkan pajak deposito. Sama dengan penerbitan tahun lalu, SR008 menggunakan akad ijarah asset to be leased bertenor tiga tahun. Penerbitan sukuk ditujukan untuk membiayai APBN dan memperluas basis investor.

Penjualan sukuk negara ritel  secara historis mendapat respon yang positif dan melebihi target. SR001 terjual sebanyak Rp 5,5 triliun dengan imbal hasil 12 persen per tahun. SR002 dan SR003 masing-masing sebanyak Rp 8,03 triliun dan Rp 7,34 triliun dengan imbal hasil 8,7 persen per tahun dan  8,15 persen per tahun.

Sementara SR004 terjual sebanyak kurang lebih Rp 13, 6 triliun dengan imbal hasil 6,25 persen per tahun. SR005 dan SR006 masing-masing terjual sebanyak Rp 14,97 triliun dan Rp 19,32 triliun dengan imbal hasil enam persen per tahun dan 8,75 persen per tahun. Tahun lalu dengan imbal hasil 8,25 persen total penjualan SR007 mencapai Rp 21,9 triliun. Kini SR008 kembali ditawarkan kepada masyarakat dengan imbal hasil 8,30 persen per tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement