EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menyebut kartel dan middle man sebagai dalang kenaikan harga komoditas cabai dan bawang merah di pasar. Di sisi lain, Kementan memastikan produksi kedua komoditas tersebut surplus.
"Yang bergejolak itu harganya, tapi eksisting ketersediaan bawang dan cabe melimpah, tumpukannya ada di pasar," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan Yazid Taufik, Ahad (13/3).
Ia menyebut, terjadi disparitas harga yang lebar antara petani dengan pedagang. "Ini pasti ada yang memainkan," lanjutnya.
Yazid menguraikan, disparitas harga yang terjadi saat ini yakni di tingkat petani Rp 12 ribu-15 ribu per kilogram (kg). Normalnya, ketika masuk ke pasar harganya Rp 20 ribu per kg. Namun kenyataannya saat ini harga melambung hingga mencapai Rp 100 ribu per kg.
Kementan mencatat, pada Februari 2016 harga cabai besar di tingkat petani Rp 21.467 per kg. Harga tersebut merespons harga cabai di pasar induk yang melambung hingga Rp 36 ribu dan di pedagang eceran lebih tinggi lagi yakni Rp 43.742 per kg.