Senin 18 Apr 2016 12:53 WIB

Kisah Yunita, Pejuang Kesehatan Ibu dan Anak di Papua

Red: Dwi Murdaningsih
Yunita Alvera Manobi.
Foto:

Dirinya mengakui memang tidak mudah untuk mengubah perilaku masyarakat disana untuk sadar akan pentingnya kesehatan ibu, bayi dan balita. Namun Yunita tidak pernah menyerah akan kondisi seperti itu dan dia terus berjuang bagaimana mengubah prilaku yang tidak sehat menjadi sehat.

“Keinginan para ibu untuk datang ke Posyandu masih sangat kurang. Salah satu cara saya adalah membuat quiz atau memberikan hadiah kecil-kecilan yang isinya sabun cuci, minyak goreng dan sabun mandi untuk memotivasi mereka datang sekaligus memberikan edukasi,” tambahnya.

Selain mengupayakan cara menarik ibu-ibu untuk memeriksakan diri dan anaknya ke posyandu secara rutin, Pertamina juga mengenalkan sistem 5 meja. Sistem 5 meja merupakan kegiatan standar operasional prosedur yang harus dilaksanakan oleh sebuah posyandu. Sistem 5 meja bukan berarti posyandu harus memiliki 5 meja untuk pelaksanaannya, tetapi kegiatan posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan.

Kegiatan yang dimaksud adalah pendaftaran balita/ibu hamil/ibu menyusui, penimbangan balita, pencatatan hasil penimbangan, penyuluhan serta pelayanan gizi, dan pelayanan kesehatan, KB, imuninasi serta pojok oralit. Dengan sistem 5 meja posyandu dapat melakukan pengukuran dan pencatatan berat badan dengan lebih lengkap, lebih teratur dan sistematis.

“Wilayah operasi Pertamina tersebar di seluruh penjuru tanah air, tak terkecuali di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Untuk itu kami tidak semata-mata melakukan operasional bisnis tapi juga memberikan perhatian kepada kesejahteraan warga di wilayah tersebut. Kami menyadari bahwa masalah kesehatan ibu dan anak di tanah air masih memprihatinkan. Melalui program Pertamina Sehati kami ingin berkontribusi dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi, serta gizi buruk dan kurang gizi,” ungkap Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro.

Selain mengenalkan sistem 5 meja, Pertamina juga memberikan bantuan berupa makanan tambahan kepada balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang, serta monitoring kesehatan yang lebih intensif kepada balita-balita di Distrik Klamono. Pertamina juga mendorong kader-kader posyandu untuk lebih aktif menjemput ibu dan balita yang jarang ke posyandu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement