Sabtu 30 Apr 2016 05:25 WIB

Usai Tembus Level Tertinggi, Harga Minyak Turun Kembali

Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi harga minyak mentah dunia.

EKBIS.CO, NEW YORK -- Harga minyak dunia mundur sedikit dari tertinggi tahun ini pada Jumat (29/4) atau Sabtu pagi WIB (30/4), mengakhiri kenaikan empat pekan berturut-turut ketika pasar didorong lebih tinggi didukung sebagian oleh dolar yang lebih lemah.

Harga minyak berakhir sedikit lebih rendah karena aksi ambil untung setelah mencatat keuntungan yang kuat baru-baru ini.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 11 sen menjadi berakhir di 45,92 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan Eropa, hanya mundur satu sen menjadi menetap pada 48,13 dolar AS per barel. Selama sepekan, WTI naik 5,0 persen dan Brent 6,7 persen, mendorong kenaikan bulan ini menjadi sekitar 20 persen untuk keduanya. Kenaikan sekitar 20 persen pada April merupakan kenaikan bulanan terbesar dalam setahun.

"Situasi pasokan masih merupakan faktor dalam hal kelebihan pasokan dan saya pikir kami reli sebanyak yang kita dapat karena harapan rebalancing datang pada akhir tahun ini," kata John Kilduff dari Again Capital.

Juga mendasari pasar adalah pelemahan dolar setelah Federal Reserve mengindikasikan pada Rabu bahwa ia tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga dan hari berikutnya bank sentral Jepang (BoJ) menolak stimulus lebih lanjut, yang mengirim yen melonjak, kata para analis.

Pelemahan dolar membuat minyak yang dihargakan dalam mata uang AS, lebih terjangkau bagi pembeli.

"Penurunan produksi minyak AS dan melemahnya dolar AS memberikan penarik untuk harga, sedangkan kelebihan pasokan yang berkelanjutan dan rekor tinggi stok minyak mentah AS diabaikan," kata analis Commerzbank dalam sebuah catatannya pada Jumat.

 

Baca: Robot Dihajar Sesama Napi Gara-Gara Kipas Angin

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement