EKBIS.CO, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian Musdalifah menampik kabar kenaikan harga pangan sebulan jelang Ramadhan. Justru pemerintah saat ini sedang menyiapkan sejumlah instrumen pengendalian harga agar harga pangan di momen tersebut tetap terjaga.
"Kata siapa naik ,belum kok, cabai sudah turun, bawang merah pas masuk bulan puasa sudah siap, kita akan rakor lagi besok," kata dia saat ditemui di Gedung Bulog, Selasa (10/5).
Begitu pun soal kabar melambungnya harga gula di Riau. Ia menyebut, pengendalian harga akan diserahkan kepada BUMN. Pemenuhan kebutuhan protein di Ramadhan dan Lebaran 2016 akan dipenuhi dari impor. Rencananya pemerintah melalui Berdikari akan mengimpor 10 ribu daging sapi dan karkas hingga musim lebaran usai. Namun ia tidak menjelaskan negara mana yang akan memasok daging untuk Indonesia serta belum memastikan apakah Bulog juga akan terlibat dalam distribusi.
Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti menyebut, hingga kini stok beras di gudang Bulog sebanyak 1,93 juta ton. Penyerapan beras terus dilakukan diiringi perbaikan infrastruktur dan gudang.
"Kita mulai dari pasca panen, kita harus punya pengering, harus punya dryer," katanya. Tak berhenti sampai di sana, Bulog juga perlu melengkapi armadanya dengan kesiapan gudang yang mumpuni. Misalnya gudang jagung dan gabah kering giling.
Bulog, lanjut dia, membutuhkan minimal Rp 2,3 triliun untuk melakukan penguatan infrastruktur tahap pertama. Bulog telah mengajukan permohonan PMN Rp 2 triliun dan akan melengkapinya dengan dana internal Rp 400-500 miliar. "Kalau itu belum bisa, maka saya akan mohon PMN yang digunakan untuk moda kerja bisa diswitch utuk investasi ini," tuturnya.