EKBIS.CO, PADANG -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjamin komoditas strategis seperti beras dan bawang tersedia dengan cukup dan aman menjelang bulan puasa Ramadhan tahun ini. Namun, impor bawang tetap akan dilakukan untuk cadangan.
"Insya-Allah aman. Beras stoknya dua kali lipat. Harga bawang mulai turun dan itu tandanya produksi meningkat. Harga daging diharapkan juga turun," katanya menjawab pers setelah Rakor dan Evaluasi Upsus Swasembada Pangan dengan para kepala daerah se-Sumatera Barat, di Padang, Jumat malam (27/5).
Meski begitu, kata Amran, pemerintah tetap akan berhati-hati dan berjaga agar saat menjelang Ramadhan tidak ada gejolak harga sehingga berpotensi mengganggu ibadah selama bulan suci itu.
"Untuk itu kami sudah mengeluarkan rekomendasi impor bawang merah sebanyak 2.500 ton dengan pelaksana adalah Bulog," katanya.
Ia menegaskan, itu untuk cadangan dan mengantisipasi kenaikan harga tiba-tiba. "Impor bawang ini dari segi jumlah dibandingkan dengan kapasitas produksi nasional yang hampir satu juta ton, itu hanya 0,025 persen saja dan jika tidak keluar, kita bisa ekspor kembali," katanya.
Sedangkan fakta lain, katanya, Indonesia pada 2015 sudah mengekspor 8.000 ton atau naik 100 persen dibanding tahun sebelumnya dan pada 2016 diharapkan meningkat lagi. Namun, berdasarkan laporan dan pantauan di lapangan harga bawang di sejumlah titik di Tanah Air sudah mulai turun seperti di Nganjuk Jawa Timur jadi Rp 15 ribu per kg dan di Pasar Induk Kramadjati harga juga sudah turun jadi Rp 16 ribu dari sebelumnya Rp 23 ribu per kilogram. "Pasokan di Kramadjati juga mulai meningkat dari 200 ton menjadi 250 hingga bergerak ke 300 ton per hari," katanya.
Terkait dengan harga daging dalam negeri, Amran mengaku dan berharap dalam satu pekan ke depan, impor daging 10 ribu ton segera tiba di Indonesia. "Ini juga bagian dari upaya berjaga-jaga dan diharapkan harganya bisa turun signifikan. Kita berusaha maksimal. Itu perintah Presiden Jokowi," katanya. Amran enggan merinci dari negara mana daging 10 ribu ton tersebut diimpor.