EKBIS.CO, JAKARTA -- Imbas turunnya harga minyak dunia, membuat banyak perusahaan migas terpotong pendapatannya, tak terkecuali perusahan minyak dan gas bumi (migas) nasional yakni PT Pertamina (persero).
Sepanjang 2015, Pertamina mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 40,34 persen. Penurunan pendapatan dipicu oleh anjloknya harga minyak dunia pada tahun 2015 yang mencapai 66 persen.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan penurunan pendapatan perseroan dikarenakan harga minyak dunia yang turun drastis yakni 60 persen beberapa bulan terakhir ini dari sebelumnya sekitar 106 dolar AS per barel menjadi sekitar 42 dolar AS per barel.
"Ada beberapa hal yang kita lihat di tahun 2015 harga minyak dunia turun 60 persen dan pendapatan perusahaan turun 40 persen," kata Dwi di kantor Pertamina, Selasa (31/5).
Dwi menjelaskan, tahun 2015 perseroan mencatat EBITDA sebesar 5,13 miliar dolar AS dan capaian EBITDA margin sebesar 12,28 persen. Kemudian, untuk laba bersih perseroan juga mengakui memang mengalami penurunan sebesar 1,82 persen dari tahun lalu 1,45 miliar dolar AS menjadi 1,42 miliar dolar AS.
"Laba perusahaan setelah adanya proyeksi untuk implementasi kontesisten di tahun 2014 relatif hampir sama cuma berbeda 1,82 persen," kata dia.
Sementara itu, Direktur Keuangan Pertamina, Arif Budiman menambahkan, dari total belanja modal yakni 3,92 miliar dolar AS selama tahun 2015 sudah diinvestasikan seluruhnya dengan pembagian 75 persen untuk sektor upsream, 10 persen untuk refining, 8 persen marketing, 6 persen untuk sektor gas, dan 1 persen untuk lain-lain.
"Memang kita alokasikan 3,62 miliar dolar AS. Sebagian bisa masih dihulu 75 persen, pengolahan, marketing, migas dan lain-lain," kata Arif.