EKBIS.CO, JAKARTA -- Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, akhirnya resmi dimulai setelah dilakukannya penandatanganan financial close di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6).
Proyek berkapasitas 2 x 1.000 Mega Watt (MW) ini digarap oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) yang merupakan konsorsium dari Electric Power Development Co., Ltd. (J-Power), PT Adaro Power (AP), dan Itochu Corporation (Itochu).
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, Garibaldi 'Boy' Thohir mengatakan, segala permasalahan yang sempat menghambat pelaksanaan proyek PLTU Batang bisa terselesaikan berkat adanya komitmen Presiden Joko Widodo. Dia menceritakan, Jokowi pada awal Januari 2015 atau tak lama setelah dua bulan lebih terpilih menjadi Presiden, langsung memanggil dirinya dan menanyakan mengenai proyek PLTU Batang.
"Beliau tanya ke saya, kenapa proyek PLTU Batang kok telat dan tertunda terus. Semenjak itu, beliau secara rutin memantau dan memanggil pihak-pihak terkait menanyakan masalah yang dihadapi dan dicarikan solusinya," kata Garibaldi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (9/6).
Garibaldi mengatakan, kuatnya komitmen Presiden terhadap proyek-proyek infrastruktur dapat menjadi sinyal positif bagi para investor di luar negeri. Bahwasanya, Indonesia merupakan tempat yang menjanjikan untuk berinvestasi.
"Menjanjikan karena komitmennya dari Presiden langsung," ucapnya.