EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menjamin harga pangan lebih terkendali menjelang Lebaran, setelah beberapa harga komoditas utama tidak mengalami kenaikan harga yang cukup berarti hingga pertengahan Juni 2016.
"Situasinya relatif terkendali dan harganya sudah tidak naik," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution seusai memimpin rapat koordinasi mengenai harga pangan di Jakarta, Rabu (15/6).
Darmin mengatakan harga bahan pangan mulai mengalami penurunan di beberapa daerah seperti cabai rawit merah, cabai keriting, cabai merah besar, bawang putih, minyak goreng dan beras. Komoditas lain seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam masih berada dalam pantauan pemerintah, karena meskipun harganya telah mengalami penurunan, namun belum sepenuhnya stabil.
"Daging sapi arahnya mulai turun, tapi masih belum stabil. Cabai termasuk bawang mulai turun, minyak goreng juga karena ada operasi pasar. Beras malah tidak ada masalah, karena harganya relatif stabil, sehingga masyarakat bisa lebih tenang," katanya.
Meski demikian, menurut Darmin, harga gula masih mengalami kenaikan, yang hingga pekan kedua Juni 2016, tercatat mencapai 5,64 persen, karena jalur distribusi yang sedikit terganggu sehingga pasokan gula menjadi terbatas. "Bulog sedang mengerahkan kemampuan untuk mengumpulkan gula yang ada di PTPN perkebunan, karena ada masalah teknis yang membuat gula tidak bisa dipindahkan ke daerah lain. Upaya ini mungkin belum ideal tapi setidaknya bisa menahan kenaikan harga gula," katanya.
Darmin memberikan jaminan berbagai upaya pemerintah untuk menstabilkan harga komoditas pokok menjelang Lebaran akan membuahkan hasil, dan laju inflasi pada periode puasa akan lebih rendah dibandingkan periode puasa tahun lalu. Tahun lalu, pada periode bulan puasa dan Lebaran yang jatuh pada Juni dan Juli 2015, laju inflasi Juni tercatat mencapai 0,54 persen dan inflasi pada Juli mencapai 0,93 persen.
"Dibandingkan inflasi puasa ini dengan yang lalu-lalu, ini akan rendah, karena yang dilakukan pemerintah, dampaknya sudah mulai kelihatan, sehingga inflasi tidak akan tinggi," ujar Darmin.
Secara keseluruhan, Darmin mengatakan harga bahan pangan yang belum sepenuhnya stabil menjelang Lebaran, juga dikarenakan struktur pasar yang kurang sehat sehingga harus dilakukan upaya pembenahan. "Strategi jangka menengah harus dibuat dan harus dirapatkan tersendiri, karena itu kita harus banyak membahas zonasi, komunitas dan banyak hal lain," katanya.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menambahkan persoalan stabilisasi harga pangan, tidak hanya karena struktur pasar yang kurang memadai, namun juga karena adanya persoalan fungsi di pasar induk. "Yang mendekati pasar induk yang baik itu adalah pasar induk beras, sementara pasar induk lain, seperti pasar induk Kramat Jati, lebih mirip pasar ritel besar. Para pemain pasar ritel besar ini mengatur harga melalui ponsel dan berada di luar pasar," ujar Djarot.