EKBIS.CO, TASIKMALAYA -- Keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menurunkan harga daging sapi hingga Rp 80 ribu per kg dikhawatirkan pedagang membuat barang dagangannya tak laku. Hal ini karena harga daging sapi sulit untuk turun.
Menjelang Lebaran, Kota Tasikmalaya membutuhkan sekitar 1.000 ekor sapi potong. Penyuplai sapi di Kota Tasikmalaya, Dede Reva, mengatakan, persedian sapi impor dan lokal untuk Lebaran diperkirakan sudah cukup. Namun, harganya kemungkinan tetap jatuh di kisaran Rp 105 ribu sampai Rp 110 ribu per kg.
Menurut dia, pernyataan Presiden, bahwa harga daging sapi bisa Rp 80 ribu per kg, itu mustahil. "Sangat sulit menjual daging sapi seharga Rp 80 ribu per kg," kata Dede kepada Republika.co.id, Rabu (22/6).
Ia menjelaskan, harga sapi impor timbang hidup Rp 42 ribu sampai Rp 44 ribu per kg. Sapi lokal harganya lebih mahal jatuh di kisaran Rp 45 ribu sampai Rp 48 ribu per kg timbang hidup.
Setelah sapi dipotong menjadi daging dan tulang (karkas) harganya naik. Jatuh di kisaran Rp 90 ribu sampai 95 ribu. Menurut Dede, setelah tulangnya dipisahkan dari dagingnya, harganya tidak mungkin menjadi Rp 80 ribu per kg.
Dede mengungkapkan hal yang menjadi persoalan penyuplai dan pedagang meragukan penjualan daging sapi jelang Lebaran nanti. Ia khawatir ada pedagang yang dirugikan karena Presiden Jokowi mengatakan harga daging sapi Rp 80 ribu per kg.
"Soalnya gembor-gembor keinginan Pak Jokowi harga di Rp 80 ribu, sedangkan kenyataannya nasional juga tidak akan ada yang mampu," kata Dede.
Ia khawatir pedagang yang telah menyediakan daging sapi akan kekurangan pembeli. Sebab, masyarakat telah mendapat informasi harga daging Rp 80 ribu per kg, padahal harga daging sapi di pasar mencapai Rp 110 ribu per kg. "Ada kemungkinan masyarakat tidak jadi beli daging sapi karena harganya tidak sesuai harapan," ujarnya.
Penjual daging sapi di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Tina Juwita Fadillah, menjelaskan, harga daging sapi di pasar saat ini di kisaran Rp 110 ribu sampai Rp 120 ribu per kg. Namun, harga daging sapi Rp 80 ribu per kg dinilainya bukan daging sapi segar karena berupa daging dalam kemasan.
"Itu daging sapi dus impor, mungkin lebih banyak yang memilih daging sapi dus daripada daging sapi segar," ujarnya. Ia menegaskan, tidak mungkin ada daging sapi segar Rp 80 ribu per kg. Harga karkas saja sudah mencapai Rp 95 ribu per kg.
Penyuplai sapi lainnya, Muhamad Dilar, menambahkan, stok sapi untuk memenuhi kebutuhan hari raya bisa dikatakan cukup. Hanya saja harganya tidak mungkin turun. Kemungkinan harganya sama seperti hari-hari biasa, yaitu Rp 110 ribu per kg.
Namun, menurut dia, ada kemungkinan harga daging sapi naik sedikit. Sebab, jelang Lebaran, biaya transportasi bakal lebih mahal. "Jadi tidak ada kenaikan harga sapi, cuma tetap operasional Lebaran agak mahal, kemungkinan ada kenaikan dikit untuk biaya transportasi," kata Dilar.