EKBIS.CO, NUSA DUA -- Pemerintah memastikan bahwa perekonomian Indonesia mendukung untuk menampung dana dari program pengampunan pajak atau tax amnesty. Banjir arus modal yang datang dari wajib pajak ini diharap bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sedang defisit anggaran.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan terdapat tiga manfaat yang bisa didapatkan saat program ini berhasil dan sesuai target. Dana dari amnesti pajak nantinya akan menambah pendapatan dari sisi fiskal pemasukan pajak. Kemudian dana ini bisa mendorong pertumbuhan keuangan dari dana segar hasil repatriasi. Dana repatriasi ini nantinya bisa menambah pasar keuangan karena banyak yang melakukan investasi.
"BI juga sudah memiliki framework yang jelas dengan pengalaman mengalirnya banyak dana pada 2012-2013," ujar Perry, usai diskusiExecutives' Meeting of Asia Pacific Centrals Bank (EMEAP) Governor's Meeting 2106, di Bali, Senin (1/8).
Pada 2012-2013, kata Perry, pemerintah Indonesia mengalami banjir aliran modal. Hasilnya suku bunga diturunkan, nilai tukar menguat. Kondisi tersebut dinilai kemungkinan akan semakin baik pada 2016 karena pasar keuangan semakin berkembang dan punya pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Perry, BI pun sudah mempunyai gambaran bakal melakukan apa saat aliran modal deras masuk ke Indonesia, sehingga hal ini bisa tetap menjaga stabilitas dan kemudian meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Indonesia dalam posisi yang jauh lebih baik dari negara lain, dan siap dalam kebijakan. Stability juga kita jaga," ujarnya.
\