Jumat 05 Aug 2016 18:45 WIB

BI Sebut Perbaikan Ekspor Ikut Topang Pertumbuhan Ekonomi

Red: Nur Aini
 Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia memandang pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2016 yang sebesar 5,18 persen secara tahunan (year on year/yoy), menunjukkan perbaikan ekspor yang cukup signifikan, bahkan melebihi ekspetasi bank sentral.

"BI awalnya perkirakan ekspor masih tertekan, tapi ternyata membaik melebihi dari apa kajian kami," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (5/8).

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 juga melebihi perkiraan BI, yang hanya berkspetasi ekonomi tumbuh 4,94 persen pada periode April-Juni 2016. Jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan PDB menurut pengeluaran dari sisi ekspor masih negatif di kuartal II 2016 dibandingkan kuartal II 2015, namun perlambatan tersebut menyempit dibandingkan kuartal I 2016, menjadi minus 2,73 persen dari minus 3,53 persen.

Namun, dibandingkan kuartal I 2016, pertumbuhan ekspor mencapai 2,29 persen di kuartal II 2016. Padahal di akhir kuartal I 2016, pertumbuhan ekspor minus 3,09 jika dibandingkan kuartal IV 2015. Agus menilai perbaikan ekspor tersebut juga ditopang oleh mulai pulihnya harga komoditas. Meskipun eskpor naik, Agus melihat dampaknya terhadap kinerja neraca transaksi berjalan masih terbatas. Di kuartal II 2016, Agus memprediksi defisit transaksi berjalan sebesar 4,9 miliar dolar AS, dan di akhir tahun akan sebesar 20 miliar dolar AS.

Kontributor lain terhadap pertumbuhan seperti konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah, ujar Agus, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibanding kuartal I 2016. Menurut data BPS, pertumbuhan pengeluaran PDB dari sisi konsumsi rumah tangga di kuartal II sebesar 1,28 persen dibandingkan kuartal I 2016, sedangkan konsumsi pemerintah melejit menjadi 36,1 persen dibanding kuartal I 2016.

Agus menilai laju pertumbuhan ekonomi hingga semester I 2016 memberikan sinyal positif untuk perbaikan perekonomian di paruh kedua 2016. Terlebih, belanja pemerintah dan swasta akan terkerek naik dengan limpahan dana repatriasi yang diperkirakan BI mencapai Rp 560 triliun. Dengan pertumbuhan ekonomi 5,18 persen di kuartal II, maka selama semester I 2016, ekonomi tumbuh 5,04 persen. Namun, Agus belum mengungkapkan perubahan proyeksi bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Sebelumnya, BI memasang proyeksi moderat untuk pertumbuhan ekonomi 2016 di 5-5,4 persen, atau 5,09 persen tanpa kontribusi dari kebijakan amnesti pajak.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement