Kamis 11 Aug 2016 11:38 WIB

13 Sektor Industri Kreatif Ini Terbuka untuk Entrepreneur Pemula

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Nidia Zuraya
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

EKBIS.CO, SEMARANG — Peluang para pemuda untuk menjadi entrepreneur di sektor industri kreatif masih terbuka lebar. Dari 16 sektor industri kreatif hingga saat ini hanya tiga sektor diantaranya yang baru eksis.

Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih mengatakan, ketiga sektor industri kreatif yang selama ini telah eksis meliputi kuliner, fesyen dan handycraft.

Selain ketiga sektor ini masih ada sejumlah sektor yang cukup menjanjikan dan berpotensi untuk diambil para entrepreneur muda, di era kemajuan teknologi digital seperti sekarang. “Antara lain desain komunikasi visual, sinematografi serta pembuatan aplikasi,” ungkapnya di Semarang, Kamis (11/8).

Khusus sektor desain komunikasi visual, jelas Fikri, merupakan salah satu sektor menjanjikan yang bisa turut serta mengangkat kearifan lokal untuk go international. Oleh karena itu, kata dia, penting mendorong para pemuda di negeri ini untuk berani memulai (startup) dan mengembangkan skil serta kemampuan bisnis berbasis industri kreatif.

Baca: Pemuda Ini Wakili Indonesia di Kompetisi Startup Internasional

Pada saat yang sama, kemampuan dan keahlian ini harus ditunjang dengan pemanfaatan keungggulan teknologi informasi. Sebab pergerakan dan perubahan tren di pasar saat ini sangat ditentukan oleh  kecepatan informasi di dunia maya.

Oleh karena itu Fikri memandang bahwa inovasi yang dinamis dalam bergerak berperan penting dalam menyukseskan startup yang mayoritas berkembang pesat dari dunia maya seperti sekarang ini.

“Sekarang ini semua serba cepat, kalau kita mau mengembangkan maka juga harus cepat dalam berinovasi, cepat dalam bergerak untuk mengambil 13 peluang yang masih terbuka tersebut,” tegasnya.

Saat ini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sedang menggarap 16 sektor usaha kreatif. Sektor-sektor tersebut adalah aplikasi dan permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, handycraft, fashion, sinematografi video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan literasi, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan TV radio.

Startup berbasis industri kreatif, masih menurut Fikri, menjadi salah satu harapan masyarakat Indonesia untuk membantu meningkatkan taraf hidup dan taraf ekonomi masyarakat. Sebab hal ini tidak akan memperpanjang daftar angka jumlah pencari kerja. Sebaliknya pengembangan ekonomi kreatif ini bakal membuka kesempatan kerja untuk masyarakat.

Di lain pihak, dalam mengembangkan ekonomi kreatif ini juga bisa memasukkan ragam budaya khas daerah, dengan keinginan pasar serta balutan kreatifitas anak muda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement