EKBIS.CO, LAMPUNG -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukitamenilai harga pangan bisa menurun dalam waktu setengah bulan. Hal itu akan didorong dengan intervensi pemerintah.
Enggar meninjau pasokan dan pangan di Sentra produksi, Bandar Lampung, untuk memantau agar pasokan pangan bisa terjaga sehingga harga di pasaran tidak fluktuatif. Enggar mengatakan, dia sengaja menyambangi perusahaan penggemukan sapi dan meninjau industri gula untuk memastikan pasokan dan harga komoditas pangan. Sebab, rata-rata harga daging sapi dan gula eceran nasional masih relatif tinggi. Sehingga butuh pengecekan untuk memantau kondisi pasokan dan harga komoditas sapi juga gula di daerah sentra produksi.
Menurut Enggar, harga komoditas pangan memang tidak bisa langsung turun secara cepat. Sebab komoditas ini masih memiliki stok yang telah diproduksi dan menjadi stok baik di distributor maupun pedagang eceran.
"Saya pikir dalam setengah bulan, 2-3 minggu bisa mulai terlihat penurunannya. Kita akan lihat kondisinya," kata dia Enggar, Sabtu (17/9).
Untuk tahap awal, pemerintah sebenarnya mulai melakukan intervensi agar harga daging sapi dan gula bisa turun. Melalui pengadaan daging kerbau yang bisa dibeli dengan harga Rp 65 ribu per kg di tangan masyarakat, maka kebutuhan daging sapi yang harganya saat ini melambung, bisa mulai turun.
Sedangkan untuk gula yang diharap bisa turun ke harga Rp 13 ribu per kg sesuai harga acuan, Kemendag telah berkoordinasi dengan Bulog dan PD Pasar Jaya, Jakarta, dalam melakukan pengadaan stok gula pasir. Hal ini agar pedagang yang membutuhkan gula murah bisa membeli dari PD Pasar Jaya.
"Kita juga akan menggunakan Bulog untuk bisa menyuplai komoditas pangan agar bisa menjaga suplai kepada pedagang. Jadi kita monitor dan kontrol semuanya," kata dia.
Baca juga: Harga Acuan Dinilai Sulit Turunkan Harga Pangan