EKBIS.CO, NEW YORK -- Para pembuat kebijakan di Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga yang berlaku saat ini. Kebijakan ini diperkirakan akan diambil The Fed mengingat data ekonomi AS yang melemah, di mana produktivitas dan inflasi tumbuh lebih lambat dibandingkan dekade terakhir.
Dilansir dari Reuters, Rabu (21/9), The Fed masih bersikeras rendahnya tingkat suku bunga dan neraca obligasi yang besar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Para pejabat di The Fed pun menyarankan agar memangkas prediksi kenaikan suku bunga jangka panjang pada pekan ini.
(Baca: Apa yang akan Terjadi Jika Fed Menaikkan Suku Bunga AS?)
Berdasarkan jajak pendapat para ekonom yang dilakukan oleh Reuters, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya setelah melakukan pertemuan selama dua hari ini. Namun diharapkan, terjadi pengurangan terhadap proyeksi kenaikan suku bunga.
Pembuat kebijakan Fed mengatakan, populasi AS dan juga penurunan pertumbuhan produktivitas dapat mengurangi potensi ekonomi dan membuat mereka mengkhawatirkan kenaikan suku bunga yang terlalu cepat.
"Mereka bisa juga melakukan pengetatan. Hal itu membutuhkan kesabaran karena risiko jatuh dengan inflasi sangat rendah," kata Shehriyar Antia, pendiri Macro Insight Group dan mantan analis senior di The Fed.