EKBIS.CO, MONTREAL -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus menggalang dukungan dari negara-negara anggota International Civil Aviation Organization (ICAO) di Montreal, Canada. Hal ini dimaksudkan agar Indonesia bisa masuk dalam jajaran anggota dewan organisasi tersebut.
“Menhub melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan beberapa negara untuk melakukan pendekatan secara langsung agar negara-negara tersebut mendukung Indonesia menjadi Anggota Dewan ICAO periode 2016-2019,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hemi Pamuraharjo, dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (2/10).
Pada Jumat (30/9) Menhub melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah perwakilan beberapa negara di antaranya dengan Deputy Minister of Transport Russia, Valery Okulov, President Latin American Civil Aviation Commission (LACAC) Carlos Fernando Velasquez, Deputy Administrator Civil Aviation Administration of China (CAAC), Wang Zhiqing, dan Menteri Perhubungan India. Selain itu, Menhub juga mengikuti kegiatan resepsi dari beberapa negara seperti Jerman, Arab Saudi, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Prancis, dan Malaysia.
Dalam rangkaian sidang majelis tersebut, ada kegiatan resepsi diplomatik pada Kamis (29/9) malam dengan Menteri Perhubungan dan Duta Besar Indonesia untuk Kanada Teuku Faizasyah sebagai host. Resepsi tersebut dilaksanakan dalam rangka penggalangan dukungan Indonesia menjadi Anggota Dewan ICAO periode 2016-2019. Dalam resepsi tersebut, Indonesia menyajikan hiburan seperti tarian tradisional Indonesia serta berbagai macam makanan khas Indonesia untuk menarik minat para delegasi dari negara anggota ICAO lainnya menghadiri resepsi yang diselenggarakan oleh Indonesia.
Pemilihan anggota dewan ICAO akan dilaksanakan pada Selasa (4/10) Oktober 2016 diikuti oleh seluruh negara anggota ICAO. Agenda Sidang Majelis ICAO terdiri dari beberapa kelompok kerja yang diikuti oleh para delegasi Indonesia yaitu komite eksekutif, komisi teknik, dan komisi administratif. Dalam sidang komite eksekutif dibahas laporan yang menggambarkan hasil kinerja program kerja sama teknis selama tahun 2013 hingga 2015 baik dari perspektif keuangan dan non-kuantitatif operasional. Selain itu juga dibahas laporan terkait aktifitas yang berkaitan dengan program ICAO No Country Left Behind termasuk dengan hasil dari pertemuan ICAO World Aviation Forum yang diselenggarakan pada 23 hingga 25 November 2015 di Montreal.
Dalam sidang komite eksekutif pada hari ini juga dibahas peningkatan kapasitas personel penerbangan serta modernisasi kebijakan, pelatihan, sistem peningkatan sumber daya manusia (SDM) penerbangan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan dan pelatihan SDM penerbangan. Sedangkan dalam sidang komisi teknik dibahas tentang dukungan terhadap implementasi keselamatan penerbangan dan sistem navigasi penerbangan.