Selasa 18 Oct 2016 12:14 WIB

Sektor Properti Diminati Pemilik Dana Repatriasi Amnesti Pajak

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Pameran gedung apartemen saar pameran properti di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Ahad (14/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pameran gedung apartemen saar pameran properti di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Ahad (14/2).

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bahana TCW Investment Management menyebutkan, sektor properti menjadi investasi yang paling diminati dari wajib pajak calon pemilik dana repatriasi program pengampunan pajak.

Direktur Bahana TCW Investment, Budi Hikmat menjelaskan, berdasarkan survei yang pernah dilakukan Bahana, orang kaya Indonesia yang berada di Singapura lebih berminat untuk investasi di sektor properti.

"Bahana sempat jemput bola ke Singapura, mereka suka properti kok. Orang kaya di luar itu beli properti Sngapura. Masuk ke Indonesia mereka juga suka properti," ujar Budi saat ditemui usai Seminar di Unika Atmajaya, Jakarta, Senin (17/10) malam.

Untuk itu, ia menilai akan lebih baik kalau pemerintah mendorong pertumbuhan properti yang terjangkau masyarakat seperti properti di lokasi strategis dekat stasiun. Sehingga, pihaknya berkesimpulan bahwa ke depannya sektor properti akan lebih tumbuh.

"Ada baiknya duitnya didorong ke properti yang terjangkau masyarakat yang nggak jauh dari stasiun. Makanya kita lihat support pemerintah untuk pajak-pajak di properti itu bagus sekali," ujarnya.

Selain itu, ia menilai dana repatriasi akan menjadi sumber dana pihak ketiga perbankan dan dapat mendongkrak kredit. Apalagi saat ini tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan tinggi yakni 92 persen. Hal itu ditambah pemerintah banyak menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) yang bunganya lebih menarik dibandingkan deposito bank.

"Jadi dana tax amnesty ini justru pertama kali diincar bank. Bank itu buat dana pihak ketiga, repatriasi kan ditunggu sampe akhir Desember. Diharapkan dananya bisa support bank salurin kredit," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement