Rabu 19 Oct 2016 18:28 WIB

Perlambatan Ekspor Dinilai tak Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah masih yakin pertumbuhan ekonomi bisa dijaga di atas lima persen hingga akhir tahun 2016 ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, pemerintah saat ini masih memonitor secara menyeluruh dinamika pertumbuhan ekonomi dunia yang masih melambat. Namun, menurutnya, perbaikan di dalam negeri dari sisi kebijakan fiskal, pengembangan infrastruktur, penambahan sumber daya manusia, dan perbaikan sektor pangan diyakini bisa menggenjot pertumbuhan dalam negeri.

Ia juga meyakini perlambatan kinerja ekspor impor saat ini tidak akan memberikan dampak banyak bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Alasannya, ekspor impor sendiri menjadi penyusun fluktuasi permintaan, bersama dengan faktor konsumsi dan investasi pemerintah.

"Ekspor kita walau tidak bisa berharap akan membaik tapi dalam situasi sekarang ini, perlambatan itu masih terjadi karena perlambatannya makin lama makin kecil sehingga ekspor kita tidak melihat sebagai faktor yang mengurangi kecepatan secara dalam porsi besar di masa lalu," ujar Darmin, Rabu (19/10).

Darmin juga menyebutkan bahwa kegiatan investasi di Indonesia mulai tumbuh dengan tren yang terus naik. Hal ini, menurutnya, sebagai akibat positif dari adanya deregulasi kebijakan dan insentif fiskal yang diberikan pemerintah melalui 13 paket kebijakan ekonomi. Pemerintah, kata dia, secara prinsip ingin menjaga keyakinan pasar bahwa ekonomi dalam negeri tidak loyo.  "Inflasi sudah cukup rendah, namun begitu kita tetap ingin membangun kebijakan jangka menengah soal pangan," katanya.

Sementara itu, menyinggung soal evaluasi paket kebijakan ekonomi, Darmin menyebutkan bahwa pemerintah sudah membentuk gugus tugas atau task force untuk mengkaji apa saja yang harus ditambahkan dari paket kebijakan ekonomi.  "Di deregulasi, setelah kita lihat hasil satu putaran ini, begitu kita lihat kelihatannya ada juga yang muncul lagi, bukan izin tapi rekomendasi. Itu yang harus kita bereskan lagi. Nanti kita temanya akan lebih tematik, misalnya logistik, industri manufaktur sehingga kita bisa lebih terarah," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement