EKBIS.CO, SEMARANG -- PIC Offtake Station Kalisogo, Rifky Bagus Pradipta. menuturkan penggunaan gas bumi untuk rumah tangga kini kian diminati. Awalnya, kata dia pemanfaaatan gas bumi ini belum banyak dilirik karena terhitung baru dibandingkan dengan gas LPG yang terlebih dahulu beredar dan digunakan oleh masyarakat luas. Namun karena nilai efisiensinya, lambat laun pemanfaatan gas bumi semakin diminati.
Hinggga kini, PGN tidak hanya dimanfaatkan oleh industri, namun rumah tangga mulai beralih menggunakan gas bumi. Berdasarkan rata- rata penggunaan untuk rumah tangga (keluarga kecil) hanya sekitar 7 hingga 10 meter kubik gas per bulan.
Dengan kebutuhan ini, rumah tangga tersebut hanya mengeluarkan biaya kebutuhan gas bumi ini hanya sekitar Rp 30 ribu.
“Sehingga dibandingkan dengan LPG, harga gas bumi ini relatif lebih murah,” kata Rifky.
Ia menambahkan, untuk bisa menggunakan gas bumi PGN ini, tiap-tiap rumah tangga hanya membutuhkan biaya maksimal Rp 2 juta guna pemasangan instalasi pipa gas hingga ke dalam rumah.
Angka maksimal ini disesuaikan dengan jarak rumah dengan jaringan pipa gas yang ada. Jika jarak rumah dengan jaringan pipa, nominal biaya awal ini tentu bisa berkurang lagi.
Pengenaan tarif bagi pelanggan rumah tangga juga dibedakan dalam golongan, yakni keluarga kecil (RT 1) serta keluarga menengah ke atas atau golongan RT 2.
Faktor lain yang mempengaruhi tumbuhnya pelanggan rumah tangga baru adalah pengalaman. Tak sedikit rumah tangga yang akhirnya tertarik untuk beralih menggunakan gas bumi, karena pengalaman lebih efisien yang ditularkan atau didapatkan dari keluarga atau rumah tangga yang sudah memanfaatkan sebelumnya.
“Sehingga, begitu tahu jika penggunaan gas bumi ini lebih murah, maka banyak rumah tangga baru yang tertarik mengajukan permohonan untuk menjadi pelangggan baru kepada kami,” kata dia.
