EKBIS.CO, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa pasar modal Indonesia masih menjadi salah satu pilihan tempat investasi bagi investor asing.
Kepala Komunikasi BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan bahwa tingginya kepercayaan para investor asing tersebut tercermin dari nilai beli bersih investor asing di sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 25,28 triliun. "Walaupun asing sempat mengakumulasikan keuntungannya di tahun 2013 dan 2015 dengan mencatatkan jual bersih Rp 20,64 triliun dan Rp 22,58 triliun, namun dalam lima tahun terakhir atau sejak 2011 lalu, investor asing masih tercatat beli bersih secara akumulatif sebesar Rp 64,81 triliun," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (20/11).
Ia mengemukakan kepemilikan investor asing di pasar modal Indonesia sampai dengan 31 Oktober 2016, masih mendominasi yakni sebesar 64,4 persen jika dibandingkan dengan porsi kepemilikan investor domestik yang sebesar 35,6 persen. "Agar partisipasi investor domestik terus meningkat, BEI sebagai regulator pasar modal senantiasa melakukan sosialisasi dan edukasi di berbagai daerah di Indonesia," katanya.
Ia menyampaikan bahwa salah satu kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal kepada masyarakat, pada Rabu (16/11) pekan lalu, Kantor Perwakilan BEI mengadakan kegiatan edukasi publik kepada anggota MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Ekonomi Kota Solok.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya optimistis adanya program amnesti pajak dapat meningkatkan komposisi kepemilikan investor lokal di pasar modal dalam negeri. "Dana dari hasil program amnesti pajak yang masuk ke instrumen saham dapat meningkatkan komposisi kepemilikan lokal," katanya.
Dalam data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Oktober 2016 tercatat, jumlah aset investor lokal yang tercatat di sistem C-BEST senilai Rp 1.525,062 triliun, sementara investor asing sebanyak Rp 2.036,035 triliun. (Baca juga: IHSG Menurun 1,18 Persen dalam Sepekan)