EKBIS.CO, MALANG -- Indonesia dinilai punya saingan berat dalam mengembangkan industri halal di ASEAN. Menurut Ketua Halal Qualified Industry Development Universitas Brawijaya, Sucipto, dua negara yang jadi rival Indonesia adalah Malaysia dan Thailand.
Di Malaysia, kata Sucipto, sudah tersedia jurusan S2 yang khusus meneliti soal industri halal. Sebaliknya di Indonesia menurutnya belum ada studi serupa. Di Thailand, pemerintahnya mulai berkomitmen membangun industri halal.
"Thailand sudah mendeklarasikan sebagai halal kitchen di ASEAN, padahal di sana jumlah Muslim lebih sedikit dari Indonesia," kata Sucipto pada Selasa (6/12) di Malang.
Pemerintah Indonesia perlu lebih mendorong penelitian dan pendidikan untuk mendekteksi makanan halal. Pemahaman ini berguna untuk menyadarkan masyarakat pentingnya makanan dan minuman halal. "Agar akses lebih mudah, pendidikan bisa melalui gadget atau smartphone berupa aplikasi yang bisa diunduh," katanya.
Ia menyambut baik dibangunnya pusat studi halal yang ada di beberapa perguruan tinggi termasuk di Universitas Brawijaya. Peran pemerintah dan perguruan tinggi sangat penting untuk mendorong terciptanya kesadaran makanan dan minuman bersertifikasi halal. "Di Malaysia dan Thailand sudah ada insentif dari pemerintah, kalau di Indonesia saya lihat masih belum kuat," kata dia.