Kamis 15 Dec 2016 02:09 WIB

Ratusan Hektare Sawah di Indramayu Terendam Banjir

Rep: lilis handayani/ Red: Budi Raharjo
Sawah terendam banjir
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Sawah terendam banjir

EKBIS.CO, INDRAMAYU -- Ratusan hektare sawah yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, terendam banjir. Para petani khawatir tanaman padi milik mereka akan membusuk dan mati.

 

Berdasarkan pantauan, banjir yang melanda areal persawahan itu di antaranya tersebar di Desa Muntur, Desa Krimun, Desa Losarang, serta Desa Puntang, Kecamatan Losarang. Banjir menyebabkan areal persawahan layaknya sungai yang sangat lebar. Tanaman padi dengan umur bervariasi milik petani pun seluruhnya tertutup air.

 

Selain merendam areal persawahan, banjir juga menggenangi jalan raya yang menjadi penghubung desa-desa di Kecamatan Losarang. Akibatnya, akses transportasi warga menjadi terhambat. Mereka terpaksa harus menerjang banjir yang menggenangi jalan raya dengan ketinggian sekitar selutut orang dewasa.

 

Salah seorang petani asal Desa Muntur, Sardika, menerangkan, banjir telah terjadi sejak Selasa (13/12) lalu. Menurutnya, jika air tidak segera surut, maka tanaman padinya yang baru berusia seminggu akan mati. "Kalau kelamaan terendam banjir, tanaman padi ya akan busuk dan mati. Harus tanam ulang," keluh Sardika, Rabu (14/12).

 

Seorang petani lainnya, Sadam, menjelaskan, banjir terjadi akibat jebolnya tanggul di bendungan Sumur Watu. Akibatnya, air meluap dan menggenangi ratusan hektare areal sawah milik petani.

 

Sadam mengatakan, tanaman padi miliknya baru berumur lima hari. Dia berharap, air segera surut supaya tanaman padinya tidak mati.  "Kalau tanaman mati, ya harus tanam ulang. Harus keluar modal lagi dan panen pun nantinya akan mundur," kata Sadam.

 

Sadam menilai, banjir sebenarnya bisa cepat surut jika air bisa secepatnya terbuang ke laut. Namun, di saat bersamaan, laut saat ini justru sedang mengalami rob (gelombang pasang).

 

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, saat dikonfirmasi, mengakui banjir di Kecamatan Losarang terjadi akibat jebolnya tanggul sungai. Namun, banjir tersebut hanya merendam areal persawahan.  "Banjir tidak sampai menggenangi pemukiman warga," terang Edi, saat dihubungi Republika melalui telepon selulernya.

 

Selain di Kecamatan Losarang, lanjut Edi, banjir juga melanda Kecamatan Cikedung, Desa Drunten Kecamatan Gabuswetan dan Desa Eretan Wetan serta Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.

 

Menurut Edi, untuk banjir di Desa Eretan Wetan dan Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, terjadi akibat rob. Sedangkan di lokasi lainnya, banjir terjadi akibat jebolnya tanggul sungai. "Untuk tanggul-tanggul sungai yang jebol, kami sudah kirimkan karung pasir (untuk penanganan sementara)," tandas Edi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement