EKBIS.CO, JAKARTA -- Tren surplus neraca perdagangan Indonesia yang berlangsung sejak awal tahun 2016 terus berlangsung hingga akhir tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, neraca perdagangan pada November tahun ini mengalami surplus sebesar 837,8 juta dolar AS.
Sedangkan secara kumulatif sejak Januari hingga November ini, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus sebesar 7,79 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan kali ini didorong oleh surplus sektor nonmigas sebesar 1,5 miliar dolar AS, dan sedikit terkoreksi oleh defisit 656,7 juta dolar AS.
Tren ini diprediksi BPS akan terus bertahan hingga akhir tahun, khususnya terdorong libur akhir tahun. Meski demikian, secara kumulatif kinerja ekspor dan impor nasional masih menunjukkan pertumbuhan negatif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tren pertumbuhan yang menurun ini sudah terjadi sejak 2011.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo menjelaskan, meski tren pertumbuhan negatif masih terjadi, namun ada kecenderungan perbaikan yang mulai terjadi sejak September tahun 2016 ini. Perbaikan yang terjadi, lanjutnya, berupa lebih tingginya nilai ekspor dan impor bulanan untuk tahun ini dibanding kinerja bulanan tahun lalu.
"Selisih positif kinerja perdangan bulanan terus terjadi sepanjang tahun ini, dibandingkan 2015," ujar Sasmito dalam konferensi persnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/12)..
Secara rinci, nilai ekspor Indonesia November tahun ini mencapai 13,5 miliar dolar AS atau naik 5,91 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan bila dibandingkan November tahun lalu, kinerja ekspor November tahun ini juga naik 28,75 persen.
Penurunan kinerja ekspor bisa dilihat bila kinerja ekspor dihitung secara kumulatif sejak Januari hingga November tahun ini. Secara kumulatif, ekpsor tahun ini tercatat sebesar 130,65 miliar dolar AS, tetap anjlok 5,63 persen dibanding raihan kumulatif tahun lalu. Ekspor nonmigas juga tercatat turun 1,96 persen.
BPS juga merilis nilai impor Indonesia pada November 2016 sebesar 12,66 miliar dolar AS atau naik 10 persen dibanding bulan sebelumnya. Sesuai tren kenaikan kinerja bulanan, nilai impor November 2016 juga mengalami kenaikan 9,88 persen dibandingkan November 2015.
Namun, secara kumulatif Januari hingga November 2016, nilai impornya yang sebesar 122,86 miliar dolar AS mengalami penurunan 5,94 persen dibandingkan kumulatif tahun lalu.