EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berjanji menindak tegas pelaku usaha yang mengerek harga pangan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru. Harga yang sudah berada di angka stabil seharusnya tidak tiba-tiba naik saat mendekati akhir tahun.
"Kita sudah melihat stok dan kondisi harga. Ada yang bergerak sedikit tapi kita sudah undang distributornya. Jangan sampai ada spekulasi, kalau jadi spekulasi naik maka akan ada konsekuensi bagi produsen atau distributor," kata Enggar di kantornya, Jakarta, Selasa (20/12).
Enggar menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah menyebar para perwakilan dari Kemendag ke sejumlah pasar untuk mengecek harga komoditas pangan. Hal itu dilakukan bukan hanya di pasar-pasar sekitar Jakarta tapi juga dengan pasar yang ada di setiap daerah bahkan hingga di Papua. Hal ini membuat Kemendag mengetahui bagaimana posisi komoditas pangan baik stok dan harganya.
Untuk beras, Kemendag telah mendapati bahwa suplai akan aman hingga empat bulan ke depan. Bahkan Bulog disebut memiliki stok beras hingga Mei 2017. Jumlah ini diprediksi akan meningkat karena pada Maret dan April akan ada panen padi.
Sementara untuk komoditas gula, Enggar mengklaim bahwa dengan operasi pasar yang dilakukan, harga gula per kilogram (kg) mampu ditekan menjadi Rp 12.500. Namun, ia mengatakan belum semua gula dilabeli dengan cetakan harga Rp 12.500. ke depan Kemendag akan menjadi kesepakatan dengan produsen dan distributor agar semua gula yang dijual per satu Kg dalam sebuah plastik bisa dilabeli Rp 12.500. "Tapi ini sekarang jumlah aman. Kalau ada gejolak sedikit ini pasti karena ulah tertentu. Distributor jangan main-main dengan itu," ungkap Enggar.
Kemudian untuk harga ayam potong memang mengalami sedikit kenaikan. Kenaikan ini terjadi setelah ada penurunan harga yang cukup tinggi dan malah membuat peternak ayam kewalahan.
Sementara untuk menjaga harga daging sapi tidak melonjak di akhir 2016 dan awal tahun depan, Enggar menyebut selain mendatangkan impor sapi dari Australia. Kemendag juga akan mendatangkan kembali daging kerbau beku dari India. Daging ini diyakini bisa menekan harga karena masyarakat memiliki variasi untuk membeli daging sesuai dengan anggaran dan minat. "Desember sampai Januari ini akan ada 48 ribu ton daging. Jadi nggak usah khawatir stok terbatas," ujarnya.