EKBIS.CO, DEPOK -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan melakukan kunjungan kerja Pusat Pengatur Beban Jawa Bali (PLN P2B) PT PLN di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Gandul, Depok. Dalam kunjungan tersebut, Jonan mendapat kepastian amannya pasokan listrik saat Natal 2016 dan tahun Baru 2017.
Kondisi sistem kelistrikan nasional pada periode H-3 Natal 2016 sampai dengan H+7 Tahun Baru 2017 secara umum dalam kondisi cukup. Daya mampu pasok pembangkit nasional sebesar 39.778 MW dan beban puncak sebesar 29.272 MW sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 10.506 MW.
"Secara nasional, rata-rata kalau hari besar yang panjang, misalnya Natal dan Tahun baru itu konsumsi listrik secara keseluruhan turun karena banyak industri yang libur. Secara umum, listrik tidak ada masalah," ujar Jonan.
Diutarakan Jonan, pemerintah meminta PT PLN untuk tidak melakukan pekerjaan/pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik pada saat Natal dan Tahun Baru, kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan. "Apabila terjadi gangguan yang mengakibatkan kondisi defisit daya, akan diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat dapat ditekan seminimum mungkin. GITET seperti yang di Gandul Depok ini adalah objek vital nasional, yang menjadi perhatian Pemerintah untuk selalu dijaga keamanannya," kata dia.
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah sekaligus Pembina Sistem Operasi Jawa Bali, PLN, Nasri Sebayang menegaskan bahwa gardu induk PLN Gandul Depok yang menjadi pusat pengatur beban dalam sistem pengoperasian Jawa dan Bali dipastikan aman menghadapi hari libur Natal dan Tahun Baru.
PLN menambahkan Wilayah yang mengalami kondisi siaga antara lain Kepri, Batam, Belitung, Kalbar, Kalselteng, Kendari, Jayapura, Sorong, dan Kupang. "Yang dimaksud kondisi sistem siaga adalah ‘tidak ada pemadaman, cadangan operasi kurang dari unit pembangkit terbesar pada sistem di wilayah tersebut'. Prakiraan kondisi penyediaan tenaga listrik saat Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 pada Sistem Kelistrikan Regional Jawa Bali, Regional Sumatera dan Regional Indonesia Timur berada pada kondisi ‘pasokan cukup’," kata Nasri.
