Sabtu 07 Jan 2017 03:53 WIB

Pupuk Indonesia Luncurkan NPK Phonska Plus

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Seorang petani menunjukan pupuk jenis urea di lahan sawah Kalibening, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (7/4).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang petani menunjukan pupuk jenis urea di lahan sawah Kalibening, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (7/4).

EKBIS.CO, JAKARTA --‎ PT Pupuk Indonesia secara resmi meluncurkan pupuk NPK Phonska Plus milik PT Petrokimia Gresik (PG) di Gresik, Jawa Timur.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengapresiasi upaya PG dalam penyediaan pupuk komersial untuk menggarap sektor retail. Hingga saat ini, total pemesanan NPK Phonska Plus telah mencapai lebih dari 15.000 ton dari berbagai wilayah di Indonesia.

“Sejak pertama kali diluncurkan di Denpasar dan Yogyakarta pada November 2016, NPK Phonska Plus mendapat antusiasme dan perhatian cukup tinggi dari distributor PG,” ujar Aas Asikin melalui siaran pers, Jumat (6/1).

‎Sementara, Direktur Utama PG Nugroho Christijanto mengatakan bahwa peluncuran NPK Phonska Plus merupakan jawaban atas hasil riset International Fertilizer Association (IFA) yang menyebutkan bahwa sebesar 50 persen kondisi lahan pertanian dunia mengalami defisiensi unsur hara mikro Zink (Zn) yang cukup signifikan. Peta defisiensi Zink menunjukkan bahwa Indonesia termasuk wilayah dengan defisiensi terparah.

Selain pada tanah, IFA juga menyebutkan bahwa 1/3 populasi dunia atau sekitar 2 miliar manusia juga mengalami defisiensi nutrisi Zink pada tubuh. Adapun kebutuhan nutrisi Zink pada manusia utamanya berasal dari asupan pangan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penambahan unsur hara mikro Zink pada lahan pertanian.

“Oleh karena itu kami meluncurkan NPK Phonska Plus dengan menambahkan unsur hara mikro Zink didalamnya dan hal ini juga lah yang membedakan NPK Phonska Plus dengan NPK Phonska bersubsidi biasa,” kata Nugroho.

Dari segi fisik, NPK Phonska Plus dikemas dalam kantong dengan berat bersih 25 kilogram, berbentuk granul, berwarna putih, dan bersifat higroskopis (mudah larut dalam air). Sedangkan ‎dari segi kandungan, NPK Phonska Plus mengandung unsur hara makro lengkap seperti Nitrogen (N), Fosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) dengan kadar masing-masing 15 persen, Selain itu juga terdapat unsur hara mikro seperti Sulfur (S) 9 persen dan Zink sebesar 2.000 part per million (ppm).

“Kami ingin menawarkan solusi terhadap masalah defisiensi Zink pada lahan pertanian, sekaligus menawarkan pupuk NPK non - subsidi dengan kualitas yang lebih baik namun tetap dengan harga terjangkau,” paparnya.

Sebagai salah satu unsur hara mikro esensial bagi tanaman, Zink bermanfaat dalam memaksimalkan penyerapan unsur hara makro N, P, dan K. Zink juga berfungsi mendukung pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji / buah, dan memperkuat daya tahan tanaman terhadap hama / penyakit. Kekurangan Zink berdampak pada kekerdilan tanaman, daun mengecil, ketegaran tanaman berkurang, serta ukuran bulir / buah kecil.

Dari segi kualitas, NPK Phonska Plus telah melewati serangkaian uji aplikasi di sejumlah titik (Kediri, Tabanan, Lombok, Jember, dan Boyolali) bekerjasama dengan universitas dan Balai Penelitian Tanaman Pertanian (BPTP). Uji aplikasi ini membandingkan penggunaan NPK Phonska Plus (NPKS+Zn) dengan NPK Phonska biasa (NPKS, tanpa Zink).

Uji aplikasi dilakukan dengan perlakuan dan dosis pemupukan yang sama pada komoditas padi, yaitu menggunakan formulasi 5:3:2 atau 500 kg pupuk organik Petroganik, 300 kg NPK Phonska Plus, dan 200 kg Urea untuk per hektar sawah.

“Dari hasil uji aplikasi ini, NPK Phonska Plus terbukti mampu meningkatkan panen rata-rata 0,57 ton per hektar gabah kering panen atau 9% lebih besar jika dibandingkan dengan padi yang menggunakan pupuk NPK Phonska biasa tanpa Zink,” ujar Dirut PG Nugroho Christijanto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement